Bagaimana Lockdown Bisa Bantu Perlambat Corona? Ini Penjelasannya

Bagaimana Lockdown Bisa Bantu Perlambat Corona? Ini Penjelasannya

Firdaus Anwar - detikHealth
Kamis, 19 Mar 2020 17:32 WIB
Bagaimana Lockdown Bisa Bantu Perlambat Corona? Ini Penjelasannya
Lockdown dilakukan untuk memperlambat penyebaran virus. (Foto: Getty Images/Veronique de Viguerie)
Jakarta -

Seiring terus bertambahnya kasus virus corona COVID-19 di Indonesia, dorongan untuk melakukan lockdown semakin kuat. Hingga Kamis (19/3/2020) sore, dilaporkan sudah ada 227 kasus dengan 25 di antaranya meninggal dunia dan 11 sembuh.

Lockdown merupakan sebutan umum bagi upaya masif pembatasan ruang gerak dan sosialiasi manusia (social distancing). Beberapa negara menerapkan lockdown hanya untuk sebagian daerah, tapi ada juga yang memberlakukannya di seluruh negeri.

Dilihat dari sisi kesehatan, para ahli menyarankan lockdown sebagi cara menghambat penyebaran virus corona. Penyakit ini menyebar lewat droplet (percikan air liur) sehingga dengan menjaga jarak sekitar 1-2 meter dengan orang lain dapat menurunkan risiko tertular.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lockdown dinilai lebih kuat daripada sekedar imbauan melakukan karantina sendiri karena ada tindakan tegas dari pemerintah.

"Jadi kita mengendalikan keinginan untuk berada di ruang publik dengan menutup tempat umum. Italia menutup restoran, China menutup semua, dan kita di sini juga sudah mulai menutup tempat-tempat," kata peneliti kesehatan masyarakat, Drew Harris, dari Thomas Jefferson University.

ADVERTISEMENT

Semakin padat populasi suatu daerah, maka social distancing akan semakin efektif. Dengan angka pasien virus corona baru diperlambat, fasilitas kesehatan juga bisa menghindari risiko kolaps karena melebihi kapasitas.




(fds/up)
Pandemi Virus Corona COVID-19
167 Konten
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan wabah virus corona COVID-19 sebagai pandemi. Tidak ada negara yang kebal terhadap serangan virus baru ini sehingga semua orang harus siap menghadapinya.

Berita Terkait