Penjelasan Ahli Kemungkinan Reaktivasi Pada Pasien yang Sembuh Corona

Penjelasan Ahli Kemungkinan Reaktivasi Pada Pasien yang Sembuh Corona

Achmad Reyhan Dwianto - detikHealth
Kamis, 16 Apr 2020 12:06 WIB
Penjelasan Ahli Kemungkinan Reaktivasi Pada Pasien yang Sembuh Corona
Penjelasan ahli soal kemungkinan terjadinya reaktivasi pada pasien yang sembuh corona. (Foto: ilustrasi corona)
Jakarta -

Terjadinya banyak kasus pasien kembali positif virus Corona COVID-19 di berbagai negara membuat para ahli curiga bahwa kemungkinan terjadi reaktivasi. Reaktivasi adalah masih adanya virus dalam tubuh pasien yang tidak terdeteksi dan kembali aktif.

Menurut Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (LBME), Prof Amin Soebandrio, reaktivasi bisa terjadi karena virus Corona tak hanya hidup di saluran pernapasan saja, tetapi juga di berbagai macam organ tubuh lainnya. Sehingga ada virus yang tidak terdeteksi ketika pasien sudah dinyatakan sembuh.

"Reaktivasi itu berarti virus masih ada di dalam tubuh. Jadi di tenggorokan sudah tidak ada dan tidak terdeteksi, tapi mungkin virusnya masih ada di organ lain," kata Prof Amin kepada detikcom, Rabu (15/4/2020).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seperti di saluran pencernaan, urine yang walaupun jumlahnya sedikit, tetapi suatu ketika dia bisa memperbanyak diri lagi," lanjutnya.

Prof Amin juga menjelaskan virus Corona bisa kembali berkembang di dalam tubuh jika pasien tersebut mengalami masalah imunitas.

ADVERTISEMENT

"Bisa berkembang kalau situasi memungkinkan, artinya kembali ke masalah imunitas pasiennya. Harusnya sih kalau kekebalan cukup itu tidak terjadi," pungkasnya.




(fds/fds)

Berita Terkait