Data Bocor, China Disebut Punya 640 Ribu Kasus Infeksi Virus Corona

Data Bocor, China Disebut Punya 640 Ribu Kasus Infeksi Virus Corona

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Senin, 18 Mei 2020 11:15 WIB
Data Bocor, China Disebut Punya 640 Ribu Kasus Infeksi Virus Corona
Data sebut kasus Corona di China sampai 640 ribu. (Ilustrasi: BBC World)
Jakarta -

Database yang bocor dari universitas yang dikelola militer China menunjukkan negara tersebut mungkin memiliki setidaknya 640 ribu kasus infeksi virus Corona, jauh lebih banyak dari klaim Beijing yang menyebut hanya ada 80 ribu kasus COVID-19.

Pelacak virus yang dibentuk oleh Universitas Nasional Teknologi Pertahanan China dan bocor ke Kebijakan Luar Negeri dan 100 reporter, tampaknya mengkonfirmasi kekhawatiran bahwa pemerintah menyembunyikan jumlah sebenarnya dari korban virus Corona.

Mengutip Daily Mail, dalam laporan tersebut, setidaknya ada 640 ribu data individual yang diambil dari 230 kota yang tersebar di seluruh negeri. Setiap entri berisi data jumlah kasus yang dikonfirmasi pada tanggal tertentu yang berkisar dari awal Februari hingga akhir April.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Data tersebut termasuk lokasi rumah sakit, stasiun kereta api, hotel, sekolah, dan restoran yang dikompilasi oleh seorang profesor di universitas yang dikelola oleh Komisi Militer Pusat China. Dengan asumsi bahwa setiap entri mengandung setidaknya satu kasus, itu berarti setidaknya 640.000 kasus virus yang telah tercatat.

Jumlahnya juga bisa jauh lebih tinggi. Satu entri data yang digariskan oleh mereka memiliki akses ke database berisi dua kasus virus, seperti yang dilaporkan di sebuah gereja di kota Harbin pada 17 Maret.

ADVERTISEMENT

Jumlahnya juga bisa lebih rendah. Wartawan mengatakan tidak jelas bagaimana data itu dikumpulkan, meskipun situs web universitas mengatakan menggunakan berbagai sumber daya publik. Data yang bocor tersebut tidak tersedia untuk umum.

Sejak kasus pertama virus itu tercatat di sekitar pasar basah di kota Wuhan pada Desember tahun lalu, virus Corona telah menyebar ke seluruh dunia. Hingga kini, lebih dari 4 juta kasus telah dikonfirmasi di seluruh dunia dan lebih dari 300.000 orang telah meninggal karenanya.

Namun, kedua angka tersebut dipercaya lebih sedikit dari perkiraan karena masalah pengujian yang belum merata.

Sebuah dokumen yang bocor bocor dari aliansi intelijen "Lima Mata" mengklaim China sengaja berbohong kepada seluruh dunia tentang penularan COVID-19 dari manusia ke manusia, membuat pelapor atau 'whistle blower' menghilang, dan menolak untuk menyerahkan sampel virus kepada para ilmuwan di Barat sehingga mereka bisa membuat vaksin.

Saat ini vaksin yang dikembangkan di Universitas Oxford menunjukkan hasil yang menjanjikan setelah percobaan pada rhesus monyet menghentikan penyebaran virus menembus jauh ke paru-paru yang menyebabkan kefatalan.




(kna/up)

Berita Terkait