Jakarta - Ada kepercayaan di masyarakat tradisional Papua bahwa darah nifas mengundang kesialan. Para wanita hamil yang akan bersalin pun diasingkan di tengah hutan.
Sedihnya! Wanita Papua Diasingkan di Hutan Jelang Bersalin
Para wanita hamil di pedalaman Papua terbiasa melahirkan seorang diri di tempat yang disebut bevak ini. Ukurannya kecil beberapa ada yang hanya sekitar 1,5 X 1,5 meter dan terbuat dari kayu. (Foto: Nusantara Sehat/Tri Puji Astuti)
Posisi bevak umumnya jauh dari pemukiman dan berada di tengah hutan. Sang ibu bersama bayinya kelak harus tinggal di sana selama beberapa hari tanpa bantuan dan tanpa pakaian. (Foto: Nusantara Sehat/Tri Puji Astuti)
Foto3: Bevak ini posisinya berada dekat dengan jurang. Sebelum ada izin dari suami sang ibu bersama anaknya tidak bisa kembali ke rumah. (Foto: Nusantara Sehat/Tri Puji Astuti)
Kehamilan di masyarakat pedalaman Papua sering dianggap sebagai hal yang tabu. (Foto: Nusantara Sehat/Tri Puji Astuti)
Tenaga kesehatan dari desa terdekat kesulitan untuk mengubah kepercayaan ini. Apa yang bisa dilakukan adalah mereka berpatroli di hutan menempuh jarak puluhan kilometer berjalan kaki mengunjungi bevak yang ada. (Foto: Nusantara Sehat/Tri Puji Astuti)
Penyuluhan oleh tim Nusantara Sehat dari Kementerian Kesehatan tentang kehamilan dan persalinan yang sehat sering dilakukan namun tetap saja tidak mudah mengubah pandangan masyarakat terhadap hal ini. (Foto: Nusantara Sehat/Tri Puji Astuti)











































