Foto: Cus! Para Remaja di DKI Juga Disuntik Imunisasi Difteri

Foto: Cus! Para Remaja di DKI Juga Disuntik Imunisasi Difteri

Grandyos Zafna - detikHealth
Senin, 11 Des 2017 14:39 WIB

Jakarta -

Dinkes DKI melakukan Vaksinasi Difteri di SMK Yosua, Jakarta, Senin (11/12/2017). Ada 3 provinsi yang melakukan imunisasi serentak hari ini.

Penyakit difteri disebabkan oleh infeksi Corynebacterium diphteriae. Foto: Grandyos Zafna/detikHealth  

Hingga November 2017, dilaporkan sudah ada 561 kasus difteri di 20 provinsi. Pemerintah telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB). Foto: Grandyos Zafna/detikHealth  

Dari angka tersebut, sebanyak 32 kasus berujung pada kematian. Foto: Grandyos Zafna/detikHealth  

Penolakan terhadap imunisasi disebut sebagai salah satu faktor pemicu KLB difteri kali ini. Foto: Grandyos Zafna/detikHealth  

Karenanya, Kementerian Kesehatan hari ini secara serentak melakukan imunisasi atau ORI (Outbreak Response Immunization) di 3 provinsi yakni Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten. Foto: Grandyos Zafna/detikHealth

Tidak hanya anak-anak, remaja dan orang dewasa juga mendapatkan vaksin difteri. Foto: Grandyos Zafna/detikHealth  

Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan, imunisasi difteri wajib diberikan. Menolak imunisasi bisa menyebabkan kematian. Foto: Grandyos Zafna/detikHealth

Kementerian Kesehatan menyebut 66 persen kasus difteri terjadi pada anak-anak yang tidak diimunisasi. Foto: Grandyos Zafna/detikHealth

Foto: Cus! Para Remaja di DKI Juga Disuntik Imunisasi Difteri
Foto: Cus! Para Remaja di DKI Juga Disuntik Imunisasi Difteri
Foto: Cus! Para Remaja di DKI Juga Disuntik Imunisasi Difteri
Foto: Cus! Para Remaja di DKI Juga Disuntik Imunisasi Difteri
Foto: Cus! Para Remaja di DKI Juga Disuntik Imunisasi Difteri
Foto: Cus! Para Remaja di DKI Juga Disuntik Imunisasi Difteri
Foto: Cus! Para Remaja di DKI Juga Disuntik Imunisasi Difteri
Foto: Cus! Para Remaja di DKI Juga Disuntik Imunisasi Difteri
Difteri Mewabah Lagi
44 Konten
Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri terjadi di sejumlah daerah di Indonesia. Minimnya cakupan imunisasi dituding sebagai pemicunya.
Berita Terkait