Sebuah penelitian dari Indiana University School of Medicine mengungkapkan penyebabnya sebenarnya adalah dari sisi mental wanita itu sendiri. Mengapa demikian?
Kemampuan seorang pria untuk mengalami orgasme datang dari tindakan penyeimbangan antara sistem saraf parasimpatik, yang mengontrol tubuh ketika sedang beristirahat, dan sistem saraf simpatik, yang memicu kontrol aktif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Jangan Salah, Sentuhan di Bagian Tubuh Ini pun Ampuh Bikin Istri Bergairah
Oleh sebab itu, sedikit saja psikis wanita terganggu saat aktivitas bercinta, misalnya karena adanya rasa ketidakpercayaan diri atau sedang ada masalah dengan pasangan, maka semakin kecil peluang wanita tersebut untuk bisa mencapai orgasme.
"Bagi wanita, orgasme adalah fenomena yang kompleks dan melibatkan psikologis, fisiologis, dan variasi anatomi. Bukan sekadar melakukan aktivitas fisik dengan pasangan," imbuh Emhardt, seperti dikutip dari Times of India.
Sementara itu, peneliti lainnya Dr Jason Siegel menuturkan bahwa orgasme wanita ditentukan oleh posisi yang digunakan saat berhubungan.
Rupanya, kebanyakan wanita baru bisa merasakan orgasme jika stimulasi diberikan pada dinding vagina bagian depan. "Makin dekat klitoris dengan dinding vaginanya, makin besar peluang seorang wanita untuk mencapai klimaks," katanya, seperti dikutip dari The Sun.
Itu berarti posisi seks di mana dinding vagina bagian depan terstimulasi akan menjamin besarnya peluang orgasme, seperti 'cowgirl' atau 'women on top' dan 'missionary'. Sedangkan doggy style dianggap sebagai posisi seks terburuk bagi wanita untuk mendapatkan orgasme.
Baca juga: Kenalkan A-Spot, Jaminan Orgasme yang Intens Bagi Wanita
(ajg/vit)











































