Kamis, 28 Nov 2019 23:26 WIB
Agar Viralnya Video Seks Gangbang Tak Ganggu Kejiwaan, Ini Saran Psikolog

Jakarta - Setelah menggemparkan Garut, kini video seks gangbang kembali bikin heboh di Bali. Video berdurasi 40 detik ini tersebar di media sosial Whatsapp grup, dan berisiko menyebar hingga ditonton anak-anak.
Hal seperti ini tentu harus dicegah, mengingat anak-anak yang jika terpapar tayangan tak senonoh akan mempengaruhi tumbuh kembangnya.
Psikolog dari Personal Growth, Ni Made Diah Ayu Anggreini, MPsi, mengatakan bahwa orang tua harusnya memberikan edukasi mengenai perilaku seksual pada anak. Jika tanpa sepengetahuan anak telah terpapar video tersebut sebaiknya orang tua melakukan pembatasan.
"Harus membatasi gadget, mengawasi apa yang diakses anak, mengawasi lingkungannya. Lingkungan itu kan berpengaruh juga. Jangan cuma mengandalkan baby sitter," saran Ayu kepada detikcom, dikutip Kamis (28/11/2019).
Edukasi mengenai perilaku seksual pada anak merupakan hal yang sensitif. Oleh karenanya sebagai orang tua disarankan agar berhati-hati dalam penyampaiannya pada anak. Selain itu, Ayu menyarankan orang tua tidak diperkenankan menyampaikan secara keras.
"Penyampaiannya harus lebih halus, se-smooth mungkin. Anak kalau dikerasin malah makin ngelawan," tegasnya.
Ayu juga menyarankan pengenalan seks pada anak sebaiknya diterapkan sedini mungkin. Menurutnya pengenalan seks dimulai sejak anak mengenal perbedaan gender, missal saat Sekolah Dasar (SD).
Simak Video "Teknik Meditasi Pernapasan Sederhana"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)
Hal seperti ini tentu harus dicegah, mengingat anak-anak yang jika terpapar tayangan tak senonoh akan mempengaruhi tumbuh kembangnya.
Psikolog dari Personal Growth, Ni Made Diah Ayu Anggreini, MPsi, mengatakan bahwa orang tua harusnya memberikan edukasi mengenai perilaku seksual pada anak. Jika tanpa sepengetahuan anak telah terpapar video tersebut sebaiknya orang tua melakukan pembatasan.
Edukasi mengenai perilaku seksual pada anak merupakan hal yang sensitif. Oleh karenanya sebagai orang tua disarankan agar berhati-hati dalam penyampaiannya pada anak. Selain itu, Ayu menyarankan orang tua tidak diperkenankan menyampaikan secara keras.
"Penyampaiannya harus lebih halus, se-smooth mungkin. Anak kalau dikerasin malah makin ngelawan," tegasnya.
Ayu juga menyarankan pengenalan seks pada anak sebaiknya diterapkan sedini mungkin. Menurutnya pengenalan seks dimulai sejak anak mengenal perbedaan gender, missal saat Sekolah Dasar (SD).
Simak Video "Teknik Meditasi Pernapasan Sederhana"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)
gangbang
video seks gangbang
perilaku seks menyimpang
fantasi seks
variasi seks
video porno
video mesum