Simak Pasutri! 5 Penyebab Istri Gagal Orgasme yang Kerap Tak Disadari

Salah satu masalah yang tak jarang terjadi pada wanita dalam kehidupan seksnya adalah tidak mendapat orgasme saat bercinta. Bahkan, tak sedikit wanita yang pura-pura mendapatkan orgasme hanya demi menyenangkan dan membuat pasangan merasa puas.

Kondisi ini pun kadang membuat wanita berpikir ada yang salah dengan dirinya. Padahal, belum tentu demikian. Wanita yang mengalami kesulitan mencapai orgasme biasa disebut dengan anorgasmia.

Nah, perlu dipahami, anorgasmia dapat terbagi menjadi dua jenis. Pertama, anorgasmia primer yakni perempuan yang tidak pernah mengalami sama sekali. Lalu, anorgasmia sekunder yakni pernah yang pernah mengalami orgasme di masa lalu, tetapi sekarang tidak lagi.

Dikutip dari Medlineplus, berikut ini adalah 5 penyebab wanita gagal orgasme.

Asupan alkohol

Terlalu banyak minum alkohol dapat memengaruhi aliran darah ke klitoris. Padahal bagi kebanyakan wanita, orgasme didapatkan dari stimulasi klitoris.

Kurang percaya diri

Merasa ada yang kurang dengan penampilan dan tidak percaya diri dengan hal itu dapat berdampak buruk bagi kehidupan seksual. Ini bisa menghambat kemampuan ketika bercinta, pikiran negatif mencegah wanita melepaskan dan membiarkan sensasi fisik menjadi fokus.

Kurang stimulasi

Salah satu kunci sukses hubungan intim adalah rangsangan yang cukup. Rangsangan merupakan satu hal yang dapat membantu seseorang lebih cepat mencapai orgasme. Cobalah untuk saling terbuka pada pasangan, sehingga bisa sama-sama mengetahui daerah mana saja yang perlu diberi stimulasi seksual.

Selain sentuhan, bentuk rangsangan yang bisa dicoba adalah melalui suara. Misalnya "berisik" dalam hubungan yang terbukti dapat membantu mempercepat orgasme.

Tidak cukup minum air putih

Minum air putih dapat mencegah masalah kesehatan seperti dehidrasi, kelelahan dan sembelit. Selain itu, menurut Eden Fromberg dari Holistic Gynecology New York, cukup minum juga dapat membantu meningkatkan peluang orgasme.

Libido dan aktivitas seks memerlukan fungsi jaringan tubuh yang optimal. Jika cairan tubuh tak cukup, maka proses ini jadi lebih sulit dilakukan.

Masalah komunikasi

Terapis psikoseksual Kate Moyle menyebut, komunikasi pada pasangan juga faktor penentu orgasme. Wanita sebaiknya harus mampu memberi tahu pasangan apa yang diinginkan dan yang disukai untuk mencapai orgasme.

Misalnya dengan ucapkan dengan kata-kata yang tepat atau bisa langsung menunjukkan ke pasangan seperti membawa tangannya ke bagian yang ingin disentuh.