Theo terlahir dengan kondisi langka yang disebut 'ano-rectal malformation', artinya ia tidak mempunyai lubang pada ususnya sehingga kotoran dalam tubuhnya dapat dikeluarkan.
Baca juga: Kandungan Plastik Pengaruhi Pembentukan Genital Anak Laki-laki
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Theo baru ketahuan bermasalah setelah lahir ke dunia. Walaupun beratnya saat lahir normal, yakni 3,7 kg, hingga 24 jam ditunggu, bayi Theo juga tak kunjung buang air. Hingga akhirnya ia dibawa ke ruang perawatan intensif karena kotorannya menumpuk di dalam perutnya.
Untuk itu, tim dokter dari Sheffield Children’s Hospital, tempat Theo lahir, segera menggelar tindakan operasi darurat untuk mengatasinya. Ia juga dipasangi kantung kolostomi untuk mempermudah si kecil buang air.
Beruntung karena keputusan yang dibuat dengan cepat itu Theo bisa bertahan hidup, sehingga di usia empat bulan ia dapat dirujuk untuk menjalani sebuah operasi terobosan baru.
Sederhananya, dalam operasi ini, Theo dibuatkan lubang anus agar ia dapat buang air secara normal. Kantung kolostomi Theo pun dicopot. "Di usia empat bulan untuk pertama kali Theo bisa buang air besar seperti anak-anak seusianya," ungkap Sue.
Namun kebahagiaan Sue dan suaminya, Rob tak berlangsung lama. Sebab Theo mengeluh pantatnya terasa nyeri bila ia buang air kecil maupun besar. "Bahkan saat duduk biasa semisal di meja makan, ia terlihat tidak nyaman. Seringkali ia harus berdiri karena pantatnya terasa sakit," kata Sue.
Theo pun dibawa kembali ke rumah sakit, dan dokter memutuskan untuk memasangkan kantung kolostomi lagi agar sakitnya bisa diredakan. Sue dan Rob mengaku tak punya pilihan lain.
Barulah pada bulan Desember 2014, Theo menjalani operasinya yang terakhir, yakni pemasangan kantung kolostomi. Untungnya cara ini berdampak positif bagi Theo karena ia sudah merasakan sakit.
"Beberapa hari setelah operasi, ia bilang kepada kami kalau perutnya sudah lebih enakan. Sekarang ia belajar beradaptasi untuk mengenakan kantung kolostomi, bahkan memamerkannya kepada siapapun yang melihatnya," ujar Sue. Dan yang terpenting, Theo bisa buang air dengan normal.
Kendati begitu, bocah yang kini berusia dua tahun itu masih harus diawasi oleh tim dokter untuk memastikan hasil operasinya berfungsi dengan baik. Tidak menutup kemungkinan Theo akan menjalani operasi perbaikan lagi saat usianya sudah lebih dewasa.
Baca juga: Bayi Ini Lahir Tanpa Lubang Anus dan Alat Kelamin yang Tak Sempurna (Rahma Lillahi Sativa/Nurvita Indarini)











































