Namun demikian Gupta tak menyerah untuk meraih pendidikan tertinggi. Ia mengikuti perkuliahan dan baru-baru ini berhasil menyelesaikan studi doktornya di bidang otak dan interface komputer, di Jawaharlal Nehru University.
Saat menceritakan kisah hidupnya diakui oleh Gupta bahwa rintangan yang telah ia lalui tak mudah, awal mula tak banyak orang mau terbuka dan memberi kesempatan sehingga membuatnya merasa terisolasi. Di India lebih dari 25 juta orang mengalami kecacatan namun negara tak memiliki infrastruktur dan peraturan yang memadai untuk mengakomodasi mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat saya lahir saya tak bergerak selama empat jam dan dokter mengira saya sudah mati. Tapi ketika saya menunjukkan sedikit tanda pergerakkan saat itu mereka sadar bahwa saya masih hidup," kata Gupta kepada BBC dan dikutip pada Senin (7/12/2015).
"Ibu mengirim saya ke sekolah untuk anak normal, bukan untuk anak berkebutuhan khusus. Orang-orang awalnya meragukan potensi saya, mereka mengira-ngira bagaimana saya bisa beradaptasi di sekolah," lanjut Gupta.
![]() |
Tak ingin mendapat perlakuan berbeda, Gupta bertekad membuktikan bahwa dirinya mampu. Hal ini sebagian telah ia capai dengan menyelesaikan pendidikan tertinggi di universitas populer di India.
"Saya pikir kalau Anda punya determinasi, Anda bisa meraih apa saja. Tapi Anda harus memulainya karena bila tidak maka dunia juga tak akan menunjukkan dukungannya," tutup Gupta.
Baca juga: Kisah Laura, Pengidap Down Syndrome yang Sukses Jadi Pengusaha Muda
(fds/up)












































