2012 Silam merupakan tahun yang mengubah hidup Aimee. Kala itu, dia sedang beraktivitas di sungai Tallapoosa. Namun kemudian dia terjatuh sehingga betisnya luka dan harus mendapat 22 jahitan. Sayangnya bakteri pemakan daging menginfeksi, sehingga daging di tubuhnya pun digerogoti. Demikian dikutip dari CNN.
Dia pun didiagnosis penyakit necrotizing fasciitis, yaitu infeksi yang jarang terjadi namun mematikan. Bakteri yang memicu infeksi tersebut adalah Aeromonas hydrophila yang tumbuh di air tawar seperti sungai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Baca juga: Hidup sang Gadis Hancur Karena Bakteri Pemakan Daging
Untuk beraktivitas kini Aimee dibantu dengan tangan dan kaki prostetik. Setelah sekian lama mencoba memahami kondisinya, Aimee pun bisa menerima tubuhnya yang tidak lagi utuh seperti dulu.
Wujud penerimaan Aimee terlihat dari foto-foto yang dipublikasikannya di Facebook. Salah satu foto menunjukkan Aimee berlibur di San Juan, Puerto Rico. Senyumnya mengembang dengan latar belakang pantai.
"Butuh waktu lama bagi saya untuk merasa nyaman dan menerima tubuh saya yang baru. Kita semua diciptakan dengan ketidaksempurnaan namun ada begitu banyak keindahan dalam kelemahan kita. Bekas luka dan kulit transplantasi ini membangun karakter!" tulis Aimee.
"Ini bukan tentang apa yang kamu miliki, tapi apa yang kamu lakukan dengan yang kamu milikilah yang lebih penting," imbuh perempuan yang kini aktif mengadvokasi penyandang disabilitas.
Bakteri ini umumnya jarang menyebabkan penyakit. Tapi ketika telah menginfeksi, akan berisiko terhadap kematian hingga lebih dari 60 persen, demikian menurut laporan yang dipublikasikan dalam jurnal Clinical Microbiology Reviews tahun 2010.
Beberapa bakteri yang sangat ganas berpotensi memakan daging manusia seperti Mucocutaneous Leishmaniasis, disebabkan oleh Leishmania, yaitu parasit bersel tunggal.
Baca juga: Mengenal Bakteri Pemakan Daging
(vit/ajg)












































