Seorang wanita asal Queensland, Evelyn Miller, buka-bukaan tentang kondisinya yang memiliki dua vagina dan dua rahim. Dia baru mengetahui kondisinya ini saat berusia 20 tahun ketika melakukan pemeriksaan ke dokter.
Dokter mengatakan akan ada risiko saat ia hamil karena masing-masing rahimnya berukuran setengah dari rata-rata dan hanya ada ruang kecil bagi bayi untuk tumbuh.
"Secara teori, saya bisa punya dua bayi sekaligus jika saya mau. Tetapi itu akan sulit bagi tubuh saya, jadi kami harus berhati-hati dalam hal itu," kata Miller, dikutip Metro UK.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama masa kehamilan pada 2020 silam, Miller turut mengungkap bahwa perjalanan yang ia lalui tidak mudah. Dengan kedua rahim berukuran setengah, kehamilannya jadi berisiko tinggi. Dia pun harus lebih rajin dan rutin melakukan pemeriksaan.
Hal yang sama juga dialami Scarlett Rose, wanita Australia didiagnosis mengidap septum vagina transversal, dinding jaringan memisahkan vagina menjadi dua. Menurut para peneliti, sekitar satu dari 30.000 wanita mengalami kondisi ini.
Kondisi ini membuat Rose kesakitan luar biasa saat berhubungan seksual. Ia sempat mengira hal ini dikarenakan dirinya belum siap untuk seks, sehingga tidak relaks dan merasa nyeri.
Lebih lanjut, Rose menyebut saat melahirkan ia merasakan rasa sakit yang luar biasa. Namun, dokter melaporkan bahwa dengan melahirkan bayi sebenarnya bisa membantu mengatasi rasa sakitnya.
"Ketika saya mengetahui bahwa saya memiliki dua vagina, saya merasa lega karena butuh waktu bertahun-tahun untuk mencari tahu apa yang salah. Sekarang, seks tidak menyakitkan dan saya bisa menjalani hidup normal," sebut Sherly yang akhirnya melakukan operasi.
(kna/suc)











































