Seorang pria meninggal setelah menerima donor atau transplantasi ginjal dari pria lain. Bukannya sehat, pasien tersebut malah meninggal karena rabies.
Ternyata, orang yang mendonorkan ginjal tersebut memang memiliki virus rabies di tubuhnya. Ini merupakan kasus keempat dalam hampir 50 tahun, di mana seorang donor organ menularkan virus kepada penerimanya.
Awal Pendonor Kena Rabies
Pusat Pengendalian dan Pencegahan (CDC) Amerika Serikat melaporkan pada 4 Desember 2025 si pendonor ginjal yang berasal dari Idaho, AS, itu tercakar sigung di bagian tulang keringnya. Hal ini terjadi pada Oktober 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekitar lima minggu kemudian, pria tersebut mulai berhalusinasi, kesulitan berjalan dan meneran, serta mengalami leher kaku.
"Dua hari setelah gejalanya muncul, ia pingsan karena apa yang diduga sebagai serangan jantung," kata CDC, dikutip dari The Straits Times.
Pria itu tidak responsif dan dibawa ke rumah sakit. Di sana, ia meninggal dunia dan mendonorkan beberapa organnya, termasuk ginjal kirinya.
Pasien Terima Donor Ginjal
Sampai akhirnya, ginjal itu diterima oleh pria di Michigan, AS. Menurut laporan tersebut, lima minggu setelah transplantasi, ia mulai mengalami tremor, lemas, kebingungan, dan inkontinensia urine.
"Ia dirawat di rumah sakit seminggu kemudian dengan gejala-gejala, seperti demam, kesulitan menelan, dan takut air, yang merupakan tanda-tanda awal rabies," menurut laporan tersebut.
Setelah seminggu di rumah sakit, pasien meninggal dunia. Dokter yang merawat penerima ginjal mencatat bahwa gejala pria tersebut konsisten dengan rabies.
Laporan CDC menyatakan operasi transplantasi ini dilakukan di rumah sakit di Ohio yang tidak disebutkan namanya.
"Para dokter meninjau catatan tentang donor ginjal dan mengetahui bahwa keluarga pria Idaho tersebut telah mengungkapkan cakaran sigung pada dokter ketika organnya didonorkan," menurut laporan tersebut.
Menurut laporan tersebut, diyakini bahwa sigung yang mencakar donor tertular rabies kelelawar. Pengujian mengungkapkan bahwa penerima organ dan donor memiliki rabies yang konsisten dengan jenis yang ditemukan pada kelelawar.
Sebelum transplantasi, biopsi dilakukan pada kedua ginjal donor. Setelah penerima dinyatakan positif rabies, biopsi tersebut ditinjau kembali.
Jaringan yang di biopsi dari ginjal yang belum ditransplantasi dinyatakan positif rabies. Para dokter tidak dapat menguji jaringan ginjal yang telah ditransplantasi.
"Kornea pria Idaho tersebut juga didonorkan, dan cangkok mata ditransplantasikan kepada tiga orang. Cangkokan mata ketiga pasien telah diangkat, dan satu orang dinyatakan positif rabies," ujar para dokter.
Dari laporan tersebut, tidak ada satu pun dari ketiga pasien tersebut menunjukkan gejala rabies. Tetapi, mereka sedang dirawat dengan obat pencegahan.











































