Saat mencarikan sekolah untuk putri sulungnya, Ramadani mengumpulkan banyak informasi. Baginya apa yang dibutuhkan dan diinginkan anak, harus sejalan dengan penghasilan orang tuanya.
"Kebetulan anak inginnya sekolah di sekolah Islam, jadi beberapa sekolah yang dibidik awalnya lalu mengerucut. Dengan pertimbangan sekolah yang diinginkan anak, jarak, kurikulum, dan biaya, akhirnya memutuskan menyekolahkan di SD Islam Terpadu," kata Ramadani, ayah tiga anak, kepada detikHealth, Rabu (12/2/2014).
Senada dengan Ramadani, Dian, juga butuh waktu cukup lama untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya terkait sekolah yang akan menjadi pilihan belajar putri sulungnya. Bagi Dian, kurikulum sekolah sangat penting diperhatikan. Dian mencari tahu benar, materi pelajaran seperti apa yang akan dipelajari putrinya.
"Buku-bukunya dari penerbit mana dan langsung saya cari bukunya supaya tahu materi pelajarannya tidak terlalu berat," terang ibu dua anak ini.
Yang tak kalah pentingnya adalah kebersihan toilet. Dian tidak ingin anaknya sakit hanya gara-gara menggunakan toilet yang tidak dijaga kebersihannya dengan baik. Selain itu juga keamanan bagi anak selama di sekolah. Jadi tidak sekadar menyekolahkan anak saja sepanjang siang selama orang tua bekerja, tetapi juga harus dipikirkan dengan baik apa yang akan anak terima saat sekolah.
Sementara itu Irene Guntur, M.Psi, psikolog pendidikan yang juga pengajar di Universitas Tarumanegara mengatakan sebagai bahan pertimbangan bagi orang tua untuk memilih sekolah bisa dilihat dari kurikulum sekolah. Dengan mengetahui kurikulumnya, maka orang tua bisa mengetahui mana yang sesuai dengan kemampuan anak.
"Awalnya anak di sekolah nasional lalu ingin dimasukkan ke yang bertaraf internasional ya dia perlu belajar lebih lagi untuk bahasa Inggrisnya sebagai pengantar," kata psikolog yang akrab disapa Ige ini.
Selain itu fasilitas juga perlu jadi pertimbangan. Misalnya kantinnya seperti apa, apakah membolehkan anak kelas satu untuk jajan di luar atau tidak. Hal ini menjai penting bagi orang tua yang peduli dengan kesehatan dan gizi anak.
"Kalau jarak sebaiknya jangan terlalu jauh ya sekitar 2-3 meterlah. Nanti kalau kejauhan anaknya juga capek duluan. Pokoknya penting bagi orang tua untuk tidak mengedepankan egonya karena yang sekolah itu anak, bukan orang tuanya," sambung Ige.
(vit/up)