.webp)
Ancaman infeksi virus corona menghantui masyarakat Indonesia setelah dua orang di Depok, Jawa Barat dinyatakan positif mengidap virus bernama novel coronavirus (2019-nCOV) pada awal Maret 2020. Keduanya kini diisolasi di Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Jakarta.
Virus corona menyebar melalui liur dan lendir dari pengidapnya. Penyebaran juga bisa terjadi lewat sentuhan dengan benda yang sudah terpapar virus tersebut.
Masa inkubasi dari virus corona berlangsung antara dua sampai 14 hari sejak terinfeksi. Virus ini akan membuat pengidapnya mengalami gejala batuk, flu, dan demam. Dalam kondisi yang lebih parah, penderita akan mengalami sesak napas akibat radang paru-paru (pneumonia) hingga berujung kematian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saking seriusnya dampak dari virus ini, WHO menetapkan status darurat global mulai akhir Januari. Virus corona tercatat telah menewaskan lebih dari tiga ribu orang di seluruh dunia akibat terinfeksi.
Demi mengantisipasi paparan virus corona, banyak orang berbodong-bondong memakai masker. Sehingga membuat masker langka. Padahal menurut ahli kesehatan, jika tidak sakit maka penggunaan masker tidak lah urgensi. Justru para ahli menyarankan agar lebih sering cuci tangan dan tidak menyentuh wajah dengan tangan kotor.
Sebab, seseorang yang sehat dengan imun yang bagus tidak akan membuat virus tersebut menginfeksi tubuh. Oleh karena itu, penting untuk tetap mempertahankan daya tahan tubuh serta menjaga kebersihan.
Ada beberapa asupan yang diyakini mampu meningkatkan kekebalan tubuh. Selain vitamin c, ada Polinacea dan elderberry. Mungkin terdengar asing, tapi keduanya ternyata ampuh untuk melawan infeksi virus flu dan sejenisnya.
Polinacea merupakan ekstrak dari akar tumbuhan echinacea angustifolia, tanaman berbunga yang masih sejenis dengan bunga matahari ini tumbuh di Amerika Serikat dan Eropa. Polinacea memiliki kandungan echinacoside, IDN 5405, dan isobutyl-amida, senyawa yang mampu menstimulasi imun dengan baik.
Dilansir medicalnewstoday.com, echinacea mengandung berbagai substansi aktif anti-mikroba. Sejak ratusan tahun lalu, echinacea dijadikan ramuan herbal untuk menyembuhkan gejala flu.
Sementara itu, elderberry merupakan buah yang tumbuh di daratan Eropa yang di dalamnya terkandung flavonoid, senyawa ampuh untuk meningkatkan kekuatan tubuh. Buah yang dijuluki "anggur inggris" ini juga memiliki kemampuan untuk menangkal dan mempercepat penyembuhan penyakit flu.
Dalam sebuah pengujian, elderberry diberikan kepada beberapa penumpang pesawat secara berkala mulai dari H-10 sampai H+5 keberangkatan. Hasilnya, penumpang yang mengonsumsi elderberry mengalami gejala flu yang lebih singkat dari penumpang yang tidak mengonsumsi. Tingkat keparahan gejala flu mereka yang memakan elderberry juga tercatat lebih ringan.
Setelah membaca ini, mungkin kamu masih memiliki satu pertanyaan. Di mana bisa mendapatkan Polinacea dan elderberry?
Tidak perlu sulit mencari, karena keduanya sudah terkandung dalam StarMuno, produk suplemen dari Kalbe untuk mencegah flu akibat influenza, corona, dan sebagainya. StarMuno bekerja dengan meningkatkan kekebalan tubuh guna melawan terjadinya gejala flu dan mencegah implikasi lanjutan, seperti pneumonia, otitis media, dan lainnya.
 Starmuno suplemen untuk lawan corona meningkatkan daya tahan tubuh |
StarMuno, produk suplemen dari Kalbe memiliki kandungan utama Polinacea, estrak akar echinacea angustifolia yang telah terstandarisasi melalui proses triple standarization oleh Indena-Italia. Selain itu, terdapat elderberry, vitamin c, dan zinc. Semua kandungan tersebut terbukti secara klinis ampuh meningkatkan daya tahan tubuh untuk mencegah terjadinya berbagai jenis penyakit.
 Perlindungan corona untuk anak, Starmuno kids baik untuk anak umur 2-6 tahun |
Jangan sampai terlambat, segera lindungi diri dan keluargamu dari serangan virus dan penyakit. Minum StarMuno untuk tingkatkan kekebalan tubuh! StarMuno aman dikonsumsi untuk setiap orang berusia di atas dua tahun. Suplemen ini juga tidak menimbulkan efek samping.
(adv/adv)
