Harganas ke-27, Kenali 8 Peran Keluarga untuk Ketahanan Nasional

Harganas ke-27, Kenali 8 Peran Keluarga untuk Ketahanan Nasional

Advertorial - detikHealth
Senin, 29 Jun 2020 00:00 WIB
Harganas ke-27, Kenali 8 Peran Keluarga untuk Ketahanan Nasional
Foto: Shuttterstock
Jakarta -

Tanggal 29 Juni diperingati sebagai Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang awalnya diinisiasi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana sejak tahun 1949. Peringatan Harganas bukan seremonial belaka, melainkan ada pesan edukasi yang harus disampaikan kepada masyarakat.

Setiap peringatannya, momentum ini membawakan misi yang berbeda, namun tujuannya sama yakni untuk menciptakan kesadaran dan mengingatkan seluruh masyarakat akan pentingnya pengetahuan tentang keluarga yang akan membentuk pondasi keluarga yang harmonis sehingga berujung pada perencanaan kehidupan berkeluarga yang lebih baik.

Peringatan Harganas menjadi cara Bangsa Indonesia untuk membangun diri dari kelompok sosial terkecil, yakni keluarga. Setiap interaksi, perilaku, dan tindakan sosial masyarakat semuanya berasal dari pendidikan yang terbangun pada kelompok terkecil ini. Dengan keluarga yang baik, maka akan terbentuk pula kelompok masyarakat yang baik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peringatan Hari Keluarga Nasional berperan strategis dalam membangun bangsa. Sebab, keluarga juga merupakan titik sentral dari cerminan bangsa dan negara. Keluarga menentukan kualitas suatu bangsa, sebab dari keluarga lahirkan anak-anak yang akan menentukan masa depan bangsa.

Untuk mewujudkan bangsa yang baik, keluarga sebagai kesatuan sosial terkecil memiliki fungsi yang bisa mewujudkan ketahanan keluarga sehingga bisa menuju ketahanan nasional. Total ada 8 peran penting keluarga untuk mencapai ketahanan nasional tersebut.

  1. Agama. Keluarga menjadi tempat di mana nilai-nilai kehidupan beragama diberikan dan diajarkan.

  2. Kasih sayang. Keluarga yang memberikan kasih sayang dapat menciptakan individu yang memiliki sifat penyayang terhadap manusia lainnya dan mengurangi munculnya bibit kebencian dalam konteks yang lebih luas, yakni masyarakat.

  3. Perlindungan. Keluarga menjadi tempat berlindung untuk memberikan rasa aman dan nyaman, menghindarkan anggota dari tindak kekerasan yang dapat berujung pada diskriminasi.

  4. Sosial budaya. Keluarga berperan memberikan nilai-nilai edukasi sosial dan budaya yang diharapkan dapat dipraktekkan dalam kehidupan bermasyarakat.

  5. Reproduksi. Keluarga berperan meneruskan generasi melalui keturunan serta memberikan edukasi seputar pendidikan kesehatan reproduksi.

  6. Sosialisasi dan Pendidikan. Keluarga merupakan sekolah pertama yang disarankan, di dalam ini segala pendidikan dapat diajarkan.

  7. Ekonomi. Keluarga menjadi tempat memberikan pendidikan finansial, menumbuhkan jiwa wirausaha yang dapat menciptakan kemandirian dalam hal Finansial.

  8. Pembinaan lingkungan. Keluarga berperan memberikan pembinaan lingkungan, mengenai gaya hidup ramah lingkungan, serta kebiasaan peduli terhadap lingkungan yang dapat menciptakan individu yang menghargai lingkungan.

Apabila delapan fungsi keluarga ini dilaksanakan dengan tepat, tentunya akan dapat membangun fondasi yang kuat untuk menciptakan ketahanan keluarga dan berdampak pada ketahanan nasional.

Meski di tahun ini pelaksanaan Harganas berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya akibat dampak pandemi, namun hal ini tak mengurangi esensi dari Hari Keluarga itu sendiri dan justru ada hikmah yang dapat diambil.

Misalnya dengan adanya pandemi ini, keluarga bisa saling menguatkan relasi. Kebijakan tetap di rumah bisa dijadikan sarana untuk memperkuat 8 fungsi keluarga ini dengan harapan semua edukasi bisa ditransfer dan dipraktekkan secara riil untuk menciptakan generasi yang tangguh.

Semua dimulai dari keluarga. Mari bersama tata kembali seluruh rencana. Berjalan menuju cita-cita keluarga dan negara untuk seluruh keluarga di mana pun berada tanpa terkecuali. Selamat Hari Keluarga Nasional ke-27, berencana itu keren.

(adv/adv)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads