Jantung merupakan otot yang berkontraksi untuk bekerja sebagai pompa. Saat berkontraksi, jantung memompa darah yang mengandung oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan tubuh.
Agar jantung bisa bekerja secara efektif sebagai pompa darah, ia perlu mendapatkan pasokan darahnya sendiri, yang disalurkan oleh arteri koroner. Jika arteri ini tersumbat, maka otot jantung tidak akan mendapatkan darah yang dibutuhkan.
Kondisi ini disebut dengan serangan jantung yang membuat aliran darah berkurang atau bahkan hingga berhenti. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otot jantung dan berpotensi mengakibatkan kematian jika tidak ditangani dengan cepat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika otot jantung rusak, maka ada potensi pompa jantung akan melemah atau bahkan berhenti sepenuhnya, hal ini disebut dengan henti jantung. Adapun gejala umum dari serangan jantung di antaranya:
- Nyeri dada berat seperti ditimpa suatu beban atau seperti terhimpit
- Nyeri tidak berubah dengan perubahan postur atau aplikasi obat obatan oles
- Nyeri dada seringkali menjalar ke punggung, lengan, leher dan ulu hati
- Sesak napas tiba-tiba
- Nyeri di punggung, leher atau rahang
- Nyeri dada disertai keringat dingin, mual, bahkan muntah
- Rasa ingin pingsan.
Di samping itu, serangan jantung memiliki sejumlah faktor risiko sebagai berikut:
- Tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Diabetes
- Kolesterol tinggi
- Gaya hidup: rokok, kurang aktivitas fisik pola makan, stres
- Riwayat keluarga (genetik)
- Pada perempuan, faktor risiko lainnya yaitu menopause.
Apa itu CPR (Cardiopulmonary Resuscitation)?
Ketika seseorang mengalami serangan jantung, harus mengetahui pertolongan pertama yaitu Cardiopulmonary Resuscitation (CPR). CPR merupakan tindakan menyelamatkan nyawa yang dilakukan ketika seseorang mengalami henti jantung dengan tujuan untuk mengembalikan sirkulasi darah dari jantung ke organ-organ penting.
Prinsip dasarnya adalah memompa jantung yang berhenti dari luar, dengan parameter yang semirip mungkin dengan kerja jantung sebenarnya. Sebelum melakukan CPR, yuk simak langkah-langkah dasarnya di bawah ini:
- Pastikan keadaan sekitar, kondisi penolong dan yang ditolong aman, tidak dalam kondisi yang membahayakan penolong & korban
- Cek respons pasien, bila tidak ada respons, panggil bantuan orang sekitar, sambil langsung melakukan kompresi dada
- Komponen yang penting diperhatikan dalam meminta bantuan adalah:
- Telpon Ambulans
- Ambil AED
- Minta orang lain bantu CPR
- Kompresi (tekan) dada dilakukan di pertengahan dada (pada pria, sejajar puting susu) tekan dalam, dan cepat, frekuensi yang direkomendasikan adalah 100 - 120 kompresi per menit, setara dengan tempo lagu The Bee Gees - Staying Alive
- Tidak perlu memberikan napas buatan bila ada kekuatiran penularan penyakit, memang yang direkomendasikan untuk awam adalah 'Hands Only CPR' atau CPR tanpa pemberian napas buatan
- Lakukan CPR hingga datang bantuan dari tim medis yang lebih berpengalaman
- Bila lelah dalam melakukan CPR, diwajibkan CPR dilakukan bergantian dengan orang lain di lokasi.
CPR merupakan hal yang penting dalam melakukan pertolongan pertama akibat serangan jantung. Setiap menit tanpa CPR, peluang menyelamatkan nyawa turun 7-10 persen.
Artinya bila dalam 15-20 menit korban tidak mendapatkan CPR, kemungkinan survival 0 persen atau meninggal dunia. Di samping itu, tindakan kompresi dada membantu menjaga aliran darah ke organ vital, sedangkan otak hanya dapat bertahan sekitar 4-6 menit tanpa oksigen.
Dikarenakan perannya sangat penting dalam menyelamatkan nyawa manusia, maka orang awam atau masyarakat umum wajib mengetahui dasar-dasar melakukan CPR. Berikut beberapa alasannya:
- Kegawatdaruratan dapat terjadi di mana saja dan kapan saja
- Pelatihan ini meningkatkan peluang bertahan hidup seseorang yang mengalami henti jantung, sebelum bantuan medis tiba
- Memperkuat solidaritas dalam komunitas, karena semakin banyak orang yang terlatih, semakin aman lingkungan tersebut
Peran Layanan Ambulans dalam Situasi Gawat Darurat
Tindakan CPR saja tidak cukup untuk menyelamatkan seseorang yang terkena serangan jantung. Oleh sebab itu, wajib hukumnya untuk memanggil ambulans secepat mungkin, sebab:
- Ambulans dilengkapi dengan peralatan dan tenaga medis yang dapat memberikan perawatan darurat di tempat, seperti oksigen dan defibrillator, yang meningkatkan peluang pemulihan dan survival.
- Begitu tim ambulans tiba, tindakan pertolongan nyawa langsung dimulai tanpa menunggu sampai di rumah sakit, dan akan dilanjutkan selama perjalanan menuju rumah sakit
- Ambulans dapat membawa pasien ke rumah sakit lebih cepat dan aman.
Layanan ambulans harus dilengkapi dengan peralatan medis darurat dan tenaga medis profesional. Berikut adalah ciri-ciri ambulans yang memenuhi kriteria tersebut:
- Defibrillator/alat kejut jantung, untuk menangani henti jantung
- Oksigen untuk membantu pernapasan
- Monitor tanda vital untuk mendeteksi kondisi pasien secara detail
- Peralatan penanganan trauma darurat
- Pacu jantung luar dalam bentuk patch
- Obat-obatan darurat khusus
- Dokter dan perawat yang terlatih untuk memberikan perawatan intensif di lokasi darurat
- Driver ambulans dengan pelatihan khusus untuk mengemudikan ambulans di berbagai kondisi lalu lintas dan cuaca dan melakukan manuver darurat dengan aman.
Selama perjalanan ke rumah sakit, paramedis di ambulans berupaya untuk memberikan pertolongan awal seperti menilai kondisi pasien dengan cepat, mengidentifikasi gejala, dan menentukan tindakan segera yang diperlukan.
Paramedis juga memberikan intervensi medis darurat untuk mengatasi kondisi kritis. Selain itu, paramedis berkomunikasi dengan rumah sakit untuk memberikan informasi terkini tentang kondisi pasien selama perjalanan, sehingga tim medis di rumah sakit dapat bersiap dengan perawatan yang tepat saat pasien tiba.
Jika terjadi serangan jantung, lakukan CPR dan segera hubungi rumah sakit untuk mendapatkan ambulans. Salah satunya yaitu Layanan Gawat Darurat 24 Jam di Siloam Hospitals yang memiliki sejumlah keunggulan, di antaranya:
- Fasilitas IGD 24 jam yang siap melayani kasus darurat, termasuk serangan jantung
- Kesiapan dokter spesialis dan tim medis di Siloam Hospitals dalam menangani situasi darurat
- Teknologi medis mutakhir yang tersedia untuk penanganan serangan jantung
- Prosedur cepat penanganan pasien jantung begitu tiba di IGD
- Selain IGD yang siap 24 jam, Siloam juga memiliki catheterization lab yang juga siap 24 jam jika dibutuhkan tindakan primary PCI
- Informasi kontak darurat dan akses cepat ke layanan ambulans Siloam Hospitals (1-500-911).
Untuk pertolongan segera, hubungi 1-500-911. Jaga jantungmu, jaga hidupmu!
(adv/adv)










































