5 Kebiasaan Anak yang Bisa Berpengaruh Buruk untuk Kesehatan

5 Kebiasaan Anak yang Bisa Berpengaruh Buruk untuk Kesehatan

Firdaus Anwar - detikHealth
Selasa, 29 Nov 2016 11:10 WIB
5 Kebiasaan Anak yang Bisa Berpengaruh Buruk untuk Kesehatan
Foto: thinkstock
Jakarta - Seorang anak bisa memiliki kebiasaan tertentu yang menjadi ciri khas usianya. Orang tua perlu tahu bahwa beberapa kebiasaan tersebut bisa berdampak buruk untuk kesehatan.

Contohnya saja seperti kebiasaan menghisap jari atau memilih-milih makanan. Dilakukan sesekali mungkin tidak apa-apa namun bila dibiarkan ahli mengatakan bisa muncul dampak negatif.

Dikumpulkan dari berbagai sumber, berikut adalah lima kebiasaan yang perlu diperhatikan oleh orang tua:

1. Mengisap jari

Foto: Thinkstock
Membiarkan kebiasaan mengisap jari pada bayi dikatakan oleh para peneliti dari University of British Colombia, Kanada, bisa memperlambat kemampuan bicaranya. Hal ini dikarenakan bayi butuh lidah yang bebas untuk belajar bicara.

Dalam studi yang dipublikasi di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, Professor Janet Werker menyebut seorang bayi yang menghisap jari akan kesulitan memahami dan menggunakan bahasa.

Selain itu dikatakan juga bahwa ada efek buruk lain mulai dari gigi tonggos, trauma di mulut dan jempol, hingga risiko infeksi kulit atau kuman yang masuk ke tubuh.

2. Picky eating

Foto: iStock
Anak yang picky eating atau hanya mau makan makanan tertentu akan berisiko alami kekurangan nutrisi akibat minimnya ragam asupan. Dampaknya tumbuh kembang akan terganggu dan juga bagi orang tua hal ini bisa menjadi pemicu stres.

"Karena anak-anak makan beberapa kali dalam sehari, masalah ini bisa lebih menjadi titik stres dalam dinamika keluarga dibandingkan masalah lainnya," kata Dina Rose, edukator dan penulis buku 'It's Not About the Broccoli: Three Habits to Teach Your Kids for a Lifetime of Healthy Eating.'

3. Menggemeretakkan gigi

Foto: thinkstock
Sekitar 14-20 persen anak dapat memiliki gangguan suka menggemeretakkan gigi atau dikenal juga dengan bruxism. Biasanya hal ini terjadi pada malam hari saat anak sedang tidur, tapi bisa juga terjadi pada siang hari ketika anak bangun.

Faktor utama penyebabnya belum diketahui secara pasti namun diduga kuat berkaitan dengan terganggunya saluran napas.

Pada kebanyakan kasus kebiasaan menggemeretakkan gigi tak perlu sampai mendapat penanganan serius. Hanya saja apabila terus berlangsung dan cukup parah sampai dapat membuat gigi terkikis maka dokter dapat meresepkan pelindung gigi.

4. Sering jajan

Foto: thinkstock
Anak mudah terpengaruh oleh persuasi iklan oleh sebab itu kemungkinannya bisa juga ia jadi sering jajan. Dampaknya selain risiko gangguan pencernaan apabila jajanan tidak higienis adalah kebiasan jajan ini akan merusak pola makan.

Pada akhirnya kebiasaan makan pun menjadi tidak sehat dan anak berakhir dengan kegemukan. Dina menyarankan agar orang tua lebih baik memberikan buah dan sayur pada anak daripada jajanan.

5. Bergantung pada botol atau empeng

Foto: LIvestrong/GettyImages
Botol atau empeng punya sisi positif dan sisi negatif. Dampak positifnya ini dapat membantu anak lebih mudah untuk minum dan rileks lewat gerakkan menghisap pada mulut.

Dampak negatifnya sama seperti yang telah dijelaskan pada kebiasaan menghisap jempol. Gigi tonggos, trauma di mulut dan jempol, hingga risiko infeksi kulit atau kuman yang masuk ke tubuh dapat meningkat.
Halaman 3 dari 6
(fds/vit)

Berita Terkait