Laporan yang dirilis akhir bulan Januari tersebut tidak hanya membawa kabar buruk, namun juga beberapa kabar baik. Diantaranya adalah penurunan angka kematian anak akibat kanker sebanyak 2,1 persen setiap tahunnya. Ditemukan juga bahwa anak yang bertahan menghadapi kanker selama 5 tahun setelah proses penyembuhan mempunyai potensi yang sangat besar untuk melanjutkan hidupnya.
Peningkatan yang terjadi memang hanya 0,6 persen per tahun, yang antara lain disebabkan oleh semakin canggihnya kemajuan teknologi kesehatan sehingga mampu mendeteksi adanya kanker lebih awal. Namun tetap saja orangtua harus waspada. Karena dengan adanya peningkatan, berarti bahaya kanker semakin dekat mengincar anak.
"Banyak dari gejala ini memang tidak terlihat membahayakan, dan sebagian besar memang akhirnya bukan merupakan gejala kanker. Namun tidak ada salahnya jika orangtua menemukan gejala ini dan menghubungi dokter untuk mendapatkan pemeriksaan," ujar Dr Claire McCarthy, dokter anak yang mengkhususkan dirinya dalam menolong korban kanker anak
Dilansir boston.com, Kamis (6/2/2014), dokter yang juga sering menulis tentang pola asuh ini mengatakan bahwa orang tua harus mengetahui gejala-gejala awal kanker pada anak, sehingga dapat dilakukan pencegahan lebih dini. Meski ternyata akhirnya bukan kanker namun gejala-gejala tersebut merupakan tanda dari penyakit serius. Beberapa gejala tersebut meliputi:
1. Lemas
Memang sagat normal jika anak terlihat lemas, letih, dan lelah setelah bermain. Namun jika anak sudah mendapatkan tidur yang cukup, makanan yang sehat dan kebutuhan gizi dan vitamin tercukupi namun masih sering terlihat letih, lemas, lelah dan sering juga terlihat pucat ada baiknya membawa ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut.
2. Berat badan turun
Anak-anak seharusnya mengalami pertambahan berat badan seiring dengan perkembangan tubuhnya. Jika sedang sakit, tentunya normal anak mengalami penurunan berat badan. Tetapi ketika anak mengalami penurunan berat badan secara cepat dan terus menerus, orang tua diharapkan untuk segera mendatangi dokter.
3. Benjolan atau bengkak
Anak-anak aktif cenderung memiliki benjolan atau bengkak di lutut atau tangannya akibat benturan ketika bermain. Namun jika benjolan atau bengkak tersebut tidak mengempis dan hilang setelah beberapa minggu, bisa jadi itu pertanda kanker. Segera hubungi dokter keluarga untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
4. Rasa sakit dan nyeri
Sama seperti bengkak dan benjolan, rasa sakit dan nyeri akibat benturan biasa dialami oleh anak-anak. Akan tetapi orangtua harus waspada ketika rasa sakit tersebut mengganggu aktivitas anak. Apalagi jika sakitnya menjadi tidak tertahankan selama berhari-hari.
5. Gejala Neurologis
Gejala ini meliputi masalah pada penglihatan, keseimbangan, ingatan, bicara atau sakit kepala. Jika anak tiba-tiba tidak bisa melakukan sesuatu yang sebelumnya sering ia lakukan dengan sangat baik, segera cek dokter.
6. Sering demam dan infeksi
Demam memang merupakan salah satu bagian dari sistem pertahanan tubuh terhadap infeksi, dan tentunya normal terjadi pada anak. Namun jika anak seringkali demam, meskipun tidak di musim flu, dan mendapat infeksi secara terus menerus, orangtua harus segera menghubungi dokter.
(vit/vit)











































