Lewat operasi yang diketuai dr Faisal Miraj, SpOT, ahli bedah orthopaedi anak dan limb and joint reconstruction RSUP Fatmawati, si kecil Nabil harus menjalani prosedur operasi sekitar dua jam di bawah pengaruh bius total.
Orang tua Nabil, Tini Agustini (42) dan Hidup Fatahillah (44) yang sempat menyaksikan operasi anaknya lewat kamera di ruang operasi sesekali memicingkan matanya karena tak tega melihat kaki puteranya dimasukkan beberapa kawat dan dipasang ring.
"Alhamdulillah anak saya bisa dioperasi. Semoga dia nggak minder lagi, nggak diejek lagi. Anak tinggal satu, saya berharap dia bisa tumbuh normal kayak anak-anak lainnya," tutur Tini di RSUP Fatmawati, Kamis (10/4/2014).
Awalnya, Nabil dibius oleh dokter anestesi dan ia diinduksi supaya bisa tidur 'dalam' sambil diberi oksigen. Setelah kondisinya dikatakan stabil oleh dokter Anestesi, dr Faisal selaku operater memastikan tungkai mana yang akan dipasangi Ilizarov.
"Setelah dioles disinfektan, tempurung lutut harus dipastikan menghadap ke depan. Kita pastikan kelengkungan terjadi di femur saja atau juga di tulang keringnya. Sumbu normal harus melewati center knee, ya," kata dr Faisal yang memberi penjelasan dari ruang operasi kepada awak media yang menyaksikan prosedur operasi tersebut secara langsung melalui kamera di ruang operasi.
Kaki kanan Nabil pun ditutup sebagian lalu dokter mengukur kemiringan tulangnya. Ketika didapat sudut yang pas, dr Faisal memasukkan kawat dengan bor yang nantinya akan dipasangkan di ring. Untuk memastikan kawat dipasang sesuai dengan ukuran, maka digunakan alat radioterapi yang membuat dr Faisal harus mengeluarkan kata 'tembak'.
"Tembak itu berarti kaki pasien diberi sinar radioterapi sehingga gambarnya bisa terlihat jelas di monitor seperti hasil rontgen saja. Jadi kawat yang dipasang sesuai dengan ukurannya," terang Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Fatmwati, dr Lia Gardenia Partakusuma, SpPK(K), MM, MARS yang turut menyaksikan prosedur operasi tersebut.
"Saat memasukkan kawat pertama, hindari lempeng pertumbuhan ya. Nantinya kawat di tengah-tengah ring ini dikencangkan atau ditegangkan supaya efek fiksasinya cukup," kata dr Faisal.
Sebelumnya, saat konferensi pers, dr Faisal menuturkan prosedur pemasangan Ilizarov dengan komputerisasi ini memiliki kelebihan seperti minimal invasif, hanya butuh sayatan kecil, hanya butuh ring di bagian atas, tengah, dan bawah, serta waktu penyembuhan yang lebih pasti. Meski begitu, ia mengingatkan agar tidak terjadi infeksi, orang tua Nabil harus siap lebih telaten merawat si anak, jangan sampai kawat yang dipasang di ilizarov kotor.
"Pin atau kawat harus rajin dibersihkan dengan alkhohol atau NaCl. Kalau tidak dibersihkan bisa menyebabkan pin track atau luka tusukan kawat yang berbekas,' terang dr Faisal. Ia menambahkan, prosedur operasi ini juga bisa dilakukan pasien dewasa asalkan masih ada potensi pertumbuhan tulang.
(rdn/vit)











































