Selain menghilangkan sumber sakit, operasi usus buntuk atau appendektomi juga mencegah infeksi menyebar ke bagian usus yang lain. Lalu tidak adakah cara lain untuk menanggulangi radang usus buntu? Penelitian terbaru dari Amerika Serikat mempunyai jawabannya.
Dr Peter Minneci dari Nationwide Children's Hospital di Colombus, Ohio mengatakan bahwa sejatinya, kasus radang usus buntu akut tanpa komplikasi tidak memerlukan operasi pengangkatan usus buntu, melainkan hanya membutuhkan antibiotik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penelitian Dr Minneci dilakukan terhadap 77 anak dan remaja yang dibawa ke ruang Gawat Darurat di Nationwide Children's Hospital periode Oktober 2012 hingga Oktober 2013. Seluruh sampel sudah didiagnosis dengan radang usus buntu tanpa komplikasi. Yang dimaksud dengan radang usus buntu tanpa komplikasi adalah usus buntu tidak terlalu bengkan dan tidak ditemkan benda keras yang masuk ke dalamnya.
Dari 77 orang tersebut, 30 diantaranya memilih pengobatan dengan antibiotik. Mereka diberi antibiotik intravena yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui infus selama 24 jam pertama, yang diikuti dengan pemberian antibiotik selama 10 hari setelah pulang ke rumah.
Hasilnya, dari 30 anak yang memilih antibiotik daripada operasi, 93 persen atau 27 orang sampel mengaku merasa lebih baik kesokan harinya. Rasa sakit di perut mereka pun hilang lebih cepat daripada yang melakukan operasi. Sisa 3 orang lainnya ternyata memang membutuhkan tindakan operasi pengangkatan usus buntu.
"Hasil penelitian ini merupakan harapan baru bagi pengobatan radang usus buntu pada anak. Studi ini harus dilanjutkan sebagai alternatif operasi," ujar Dr Minneci lagi.
Saat ini Dr Minneci dan rekan-rekannya sedang menyusun penelitian lanjutan mengenai hal yang sama. Rencananya, mereka akan melakukan penelitian tersebut pada skala yang lebih besar dan radang usus buntu yang lebih parah.











































