"Sejak usia 3 bulan saya menggunakan pembersih gusi untuk bayi. Ini untuk mengenalkan cara membersihkan gigi sejak kecil. Selain itu juga bisa membuat gigi lebih gampang keluarnya," ucap Nadia kepada detikHealth usai konferensi pers Sensodyne Hot and Cold Food Festival di Plaza Selatan, Gelora Bung Karno, Jl Pintu Satu Senayan, Jakarta Selatan, dan ditulis pada Selasa (29/4/2014).
Setelah gigi anaknya bermunculan, Nadia pun mulai mengenakan sikat gigi berbulu. Sikat yang diberikan kepada anaknya sengaja yang memiliki desain lucu. Hal ini menurutnya penting agar anak menyukai sikat giginya dan mau menggunakan untuk membersihkan giginya.
"Anak perlu dibikin antusias. Jadi dari sikat gigi pertamanya itu merupakan awal membangun kecintaan anak pada aktivitas menyikat gigi. Anak saya saat mulai dapat makanan pendamping ASI sudah mulai rutin menyikat gigi layaknya orang dewasa. Nah, si kakak mulai pakai pasta gigi orang dewasa saat dia kelas 1 SD," papar ibu dari 2 anak ini.
Anak-anak Nadia yang berusia 5 dan 7 tahun itu terbiasa menggosok gigi 3 kali dalam sehari yakni pagi hari, setelah makan siang, dan setelah makan malam. Selain itu, Nadia juga rutin mengajak anaknya ke dokter gigi sekitar 3 bulan sekali untuk melihat kondisi rahang dan giginya.
"Ini dilakukan agar jika ada indikasi masalah pada gigi bisa diperbaiki sejak kecil," papar Nadia.
(vit/up)











































