Jangan Terlambat Ditangani, Flu Singapura Bisa Sebabkan Radang Otak Anak

Jangan Terlambat Ditangani, Flu Singapura Bisa Sebabkan Radang Otak Anak

- detikHealth
Selasa, 06 Mei 2014 12:03 WIB
Jangan Terlambat Ditangani, Flu Singapura Bisa Sebabkan Radang Otak Anak
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Jakarta - Berbeda dengan flu biasa, flu yang satu ini lebih 'senang' menyerang anak-anak. Meski pernah merebak tahun 2000 lalu dan mengakibatkan kehebohan di Singapura, namun masih banyak orang tua di Indonesia yang tahu benar akan penyakit ini. Demam dan sariawan adalah gejala penyakit ini. Jangan diremehkan sehingga terlambat ditangani, karena flu singapura bisa menyebabkan radang otak anak.

"Sebenarnya flu singapura ini bisa sembuh dalam 5 hingga 7 hari, atau maksimal 10 hari jika kekebalan tubuh anak yang mengidap flu singapura ini baik dan juga mendapat pengobatan yang tepat. Namun apabila tidak segera diobati dan kekebalan tubuhnya kurang, maka flu singapura ini bisa saja menyebabkan radang otak," ungkap dr Marissa TS Pudjiadi, SpA saat dihubungi detikHealth, dan ditulis pada Selasa (6/5/2014).

Menurut US National Library of Medicine, encephalitis atau radang otak adalah suatu infeksi akut pada jaringan otak yang disebabkan oleh virus juga terkadang bakteri. Radang otak ditandai dengan gejala-gejala gangguan fungsi otak, meski terkadang juga memiliki gejala layaknya penyakit flu, seperti sakit kepala, demam, hingga kesadaran yang menurun. Pada bayi, gejalanya juga bisa disertai dengan menangis terus-terusan, tidak mau makan, hingga berat badan menurun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

dr I Gusti Ayu Nyoman Pratiwi, SpA, MARS mengungkapkan hal senada. Dokter yang akrab disapa dr Tiwi ini mengungkapkan bahwa radang otak bisa menjadi dampak buruk apabila flu singapura tidak segera diobati. Namun, dr Tiwi mengakui bahwa kasus flu singapura menjadi radang otak sangatlah jarang, khususnya di Indonesia.

"Virus flu singapura ini memang dapat menyebabkan encephalitis, namun di Indonesia sendiri sampai saat ini belum ada kasusnya," imbuh dr Tiwi.

Kendati demikian, dokter yang berpraktik di RS Bunda Jakarta ini menyatakan bahwa hal buruk yang paling harus diperhatikan ketika flu singapura tidak segera diobati adalah dampak dehidrasi yang bisa menyerang anak. Hal ini disebabkan anak akan sulit makan dan minum ketika terkena flu singapura, sehingga asupan ke tubuhnya tidak ada.

Apabila anak sampai dehidrasi karena tidak mau makan dan minum, maka dr Marissa menyatakan bahwa cara untuk mengatasinya adalah dengan dirawat di rumah sakit. Namun, dr Marissa menekankan bahwa yang paling penting untuk mengatasi flu singapura ini adalah dengan menjaga kekebalan tubuh anak.

"Flu singapura ini kan disebabkan oleh virus, nah untuk melawan virus maka dibutuhkan kekebalan tubuh yang baik," tandas dr Marissa.

(vit/vit)

Berita Terkait