"Orang tua sebaiknya memang tidak memforsir anak untuk sekolah full day yang kebanyakan kegiatannya belajar di kelas. Karena ikut les ini dan itu, ada lho anak-anak yang saat pulang ke rumah seperti pegawai kantoran yang sibuk karena mukanya kusut dan jidat berkerut. Umurnya baru 7 tahun tapi sepertinya sudah mikirin seluruh dunia," kata psikolog anak dan remaja, Ratih Zulhaqqi, dalam perbincangan dengan detikHealth pada Selasa (25/11/2014).
Ratih menuturkan sekolah full day tidak selalu buruk. Beberapa sekolah full day dibangun untuk membantu orang tua yang sama-sama bekerja sehingga tidak punya banyak waktu untuk mengasuh anaknya di rumah. Nah, sekolah yang seperti ini biasanya waktu belajar di kelas normal seperti sekolah lainnya, sedangkan sisa waktunya digunakan anak untuk bermain dan beraktivitas bersama teman-temannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ratih, anak-anak usia SD kelas 1-2 memang tidak boleh terlalu lama belajar di kelas. Hal ini untuk menghindari mental hectic yang bisa membuat anak jadi stres dan tidak bahagia.
"Kalau sampai seharian di sekolah dengan kegiatan belajar yang banyak kasihan kan. Jadi masih nggak apa-apa kalau sekolah full day asalkan jam belajar efektifnya tidak terlalu lama," sambung dia.
(vit/ajg)











































