"Tidak ada hubungan dengan kemampuan bicara, tapi ada hubungan dengan pengucapan huruf tertentu," kata Prof Heriandi Sutadi, drg, SpKGA (K), PhD, guru besar FKG dan FIK UI, dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Selasa (7/4/2015).
Bayi baru bisa bergumam dan kemudian mengoceh. Mereka tentu belum bisa berkata-kata penuh makna. Ocehan mereka tentunya ocehan khas bayi yang belum ada maknanya. Jadi, sudah ada atau belum adanya gigi tidak akan berpengaruh pada kemampuan bercelotehnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Hai Ibu, Ini Dia Cara Simpel Melatih si Kecil Belajar Bicara
Terkait kemampuan bicara anak, sebenarnya bisa dilatih dengan cara senantiasa berinteraksi dengan anak. Selain itu juga bisa dilakukan dengan rutin memberi pijatan di area bibir. Caranya, beri tekanan lembut di area bawah hidung dan di atas bibir. Lalu, lakukan pijatan dengan gerak melingkar dari sudut bibir ke arah telinga bagian depan cuping telinga.
"Kemudian tarik lagi jari telunjuk ke sudut bibir dengan jari tengah ditaruh di bawah rahang supaya ada tekanan lembut di kelenjar di bawah rahang untuk melahit keterampilan bicara anak dan memperlancar artikulasinya," saran Anne Gracia, pakar neurosains terapan.
Soal tumbuhnya gigi pertama, pada masing-masing anak memang tidak sama. Selain karena pengaruh genetika, cepat lambatnya munculnya gigi juga bisa dikarenakan ada tidaknya rangsangan yang diterima. Disebutkan bahwa makanan dengan tekstur kasar dan keras akan memicu gigi anak untuk segera tumbuh.
Menurut Prof Heriandi, pertumbuhan gigi bayi juga ada hubungan dengan kalsium, vitamin, dan mineral. Itu makanya ibu yang sedang hamil dan yang sedang menyusui perlu memerhatikan benar asupannya. Sering sakit juga ditengarai bisa menjadi salah satu penghambat tumbuhnya gigi.
"Misalnya sering sakit panas berhari-hari, nggak mau makan, sehingga cairan tubuh terganggu, itu juga bisa berpengaruh. Banyak yang mempengaruhi pertumbuhan gigi," ujar Prof Heriandi.
Baca juga: Tanda-tanda Bayi Mau Tumbuh Gigi
Terkait demam yang biasa menyertai tumbuhnya gigi pada bayi, dikatakan Prof Heriandi hal itu diakibatkan adanya peradangan. Untuk mencegah peradangan ini bisa dilakukan dengan membersihkan mulut bayi menggunakan air hangat bersih dan kain kasa.
"Kotoran di mulut itu bisa cairan yang melekat atau ludah yang mengandung bakteri, makanya perlu dibersihkan agar tidak masuk dan menyebabkan panas. Tapi kalau kebersihannya bagus, biasanya tidak diikuti panas," jelasnya.
"Kalau gigi sudah muncul, yang dibersihkan juga jangan hanya gigi tetapi juga gusi dan lidah. Karena bakteri dan jamur bisa ada di sana," imbuhnya.
(Nurvita Indarini/AN Uyung Pramudiarja)











































