Menurut peneliti dari Ohio State University dan Nationwide Children’s Hospital di Colombus, variasi yang dimaksud ada pada kromosom 1. Hal ini membuktikan hipotesis salah satu peneliti Joanne Ruthsatz.
Baca juga: Jangan Remehkan, Kemampuan Hitung Anak dengan Autisme di Atas Rata-rata
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Didasari penelitian sebelumnya, saya yakin pasti ada hubungan genetik antara genius dan autisme. Studi ini memberikan bukti pertama untuk mengkonfirmasinya," ujar Ruthsatz seperti dikutip dari situs resmi The Ohio State University, Selasa (5/5/2015).
Anak yang dianggap genius dalam studi adalah mereka yang memiliki prestasi luar biasa di umur masih muda. Sebagai contoh ada anak yang telah memainkan satu DVD musik klasik di usia tiga tahun hanya lewat mendengar, dan memperoleh tempat di grup simfoni pada usia enam tahun.
Ruthsatz mengatakan jelas terlihat bahwa anak autisme dan genius memiliki kemiripan dalam sudut pandang keduanya memiliki ingatan kuat serta atensi luar biasa pada detail.
"Anak genius tapi sepertinya memiliki gen pelindung yang menyelamatkan mereka dari kekurangan seperti pada autisme sehingga hanya bakatnya saja yang terlihat berkembang. Gen ini yang sedang kami selidiki," tutup Ruthsatz.
Baca juga: 2 Hal Ini Pengaruhi Keberhasilan Terapi pada Anak dengan Autisme (Firdaus Anwar/Nurvita Indarini)











































