Pakar tidur dr Sarah Loughran dari University of Wollongong memimpin sebuah studi pertama di dunia guna menguji dampak paparan ponsel ketika anak tertidur. Untuk studi ini, ia merekrut anak 10-18 tahun yang akan diamati kegiatan tidurnya saat terdapat gadget di laboratoriusm di Illawarra Health and Medical Research Institute.
"Meski kami belum bisa memastikan efek negatif dan merugikan paparan ponsel pada kesehatan otak orang dewasa, pada anak penting dilakukan pengamatan ini karena otak anak lebih sensitif. Mengingat sistem saraf mereka masih berkembang dan otaknya belum matang sempurna," kata dr Loughran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Penyakit yang Muncul Akibat Suka Bawa Ponsel ke Tempat Tidur
Salah satu yang melatarbelakangi dr Loughran melakukan studi ini adalah makin meningkatnya penggunaan ponsel di kalangan anak-anak. Menurut data Australia's Children & Mobile Device Survey, lebih dari 60 persen anak usia 8-11 tahun dan 73 persen anak usia 12-15 tahun sudah memiliki ponsel sendiri.
"Meski hingga sekarang belum ada bukti pasti dari paparan sinar dari gadget terhadap kualitas tidur anak. Tapi banyak alasan mengapa penting untuk menjauhkan ponsel saat kita tidur, termasuk juga bagi anak-anak," tutur dr Loughran seperti dilaporkan Telstra dan dikutip dari Essential Kids pada Kamis (13/8/2015).
"Saat ini, banyak pula anak yang tidur dengan ponsel di samping mereka. Padahal, kenyataannya perangkat seperti ponsel, TV, komputer, dan iPad pun bisa menghambat tidur. Pada anak, bisa saja ada reaksi hormonal atau emosional yang menghambat tidur mereka," imbuhnya.
Belum lagi, paparan cahaya dari gadget juga bisa mengganggu siklus sirkadian tubuh dan mengurangi produksi hormon melatonin. Akibatnya, seseorang bisa sulit tidur.
Baca juga: Pakai Smartphone Berlebihan, Seseorang Bisa Jadi Lebih Mudah Depresi
(rdn/vit)











































