Adalah penelitian dari Queen's University di Australia yang menemukan bahwa kedekatan fisik atau emosional dengan anggota keluarga bisa mengurangi stres situasional secara signifikan. Salah satu peneliti, Jessica Loughes PhD mengatakan ia dan timnya ingin menguji teori evolusi baru dalam psikologi yakni Social Baseline Theory.
"Dalam teori tersebut disebutkan bahwa manusia beradaptasi untuk lebih terbuka pada manusia lain. Hal ini berkaitan dengan fungsi individu di mana saat mereka jauh dengan orang yang dipercaya, fungsi individu berada di tingkat defisit relatif," terang Loughes.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 3 Kunci Kedekatan Orang Tua dan Anak: Sensitif, Responsif, dan Konsisten
Studi tersebut menunjukkan ketika diperbolehkan dan mereka menggenggam tangan sang ibu, peserta lebih mudah mengelola stresnya. Loughes dan timnya menyimpulkan seseorang akan lebih siap atau mudah menghadapi tantangan yang ada ketika ia merasa dekat dan nyaman, baik secara fisik atau emosional dengan orang yang mereka percaya.
"Hal menarik lain yang kami temukan ternyata tingkat stres yang dialami ibu ketika melihat si anak berada dalam situasi sulit, juga berkurang ketika si anak menggenggam tangan mereka," lanjut Loughes seperti dikutip dari Counsel Heal pada Selasa (29/9/2015).
Menurut Loughes, ibu juga bisa merasa stres ketika melihat buah hatinya kesulitan. Nah, ketika ibu bisa menggenggam tangan anak mereka, setidaknya mereka bisa melakukan sesuatu yang membantu sang anak, minimal secara emosional. Dengan begitu, otomatis kekhawatiran ibu tidak dapat menolong buah hatinya juga berkurang.
Pada studi yang diterbitkan dalam jurnal Emotion ini, Loughes juga menekankan kedekatan anak secara fisik, emosional, atau keduanya dengan ibu serta anggota keluarga yang lain bisa membuat mereka merasa lebih percaya diri dalam menghadapi situasi yang menantang.
Baca juga: Cemas Anak Kena Masalah, Ibu Ini Ciptakan Aplikasi agar Tak Diabaikan Anaknya (rdn/vit)











































