"Tersedak atau choking bahayanya adalah udara tidak bisa masuk, otak kekurangan oksigen sehingga pasien tidak sadarkan diri," dr Dita Elvina, Koordinator Instalasi Gawat Darurat dari Brawijaya Children and Women Hospital, beberapa waktu lalu dan ditulis pada Senin (16/11/2015).
Menurut dr Dita, penyebab pada anak tergantung pada usia. Untuk bayi, biasanya mereka tersedak karena susu. Bisa juga karena makanan padat, pada saat mereka sudah mendapatkan makanan padat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Anak Tersedak Permen, Bolehkah Orang Tua Mengeluarkannya dengan Jari?
Ciri-ciri anak yang mengalami tersedak adalah: megap-megap, tidak bisa berbicara atau menangis, wajah bisa membiru. Pada anak yang cukup besar, biasanya memegang tenggorokan.
Jika bayi tersedak namun bisa batuk kuat, menangis atau bernapas lancar, intervensi tidak perlu diberikan. Beda halnya jika bayi tampak megap-megap karena susah bernapas.
"Yang bisa kita lakukan kalau terjadi pada bayi, kita bisa menidurkan bayi dengan posisi telentang di paha kita lalu memasukkan jari ke mulut bayi. Kalau tetap tidak bisa kita tengkurapkan si bayi di punggung paha lalu tekan-tekan punggungnya," saran dr Dita.
Pada saat memberikan pertolongan, pastikan kepala bayi lebih rendah dari bagian tubuh lainnya.
Baca juga: Anak Tersedak Jangan Ditertawakan, Segera Beri Pertolongan Pertama
Sedangkan pada anak kecil usia di atas 5 tahun, orang tua bisa mendekap pinggang anak dari belakang dalam posisi anak berdiri. Buatlah kepalan tangan dan tempatkan di atas pusar, di bawah tulang rusuk. Kemudian pegang kepalan tangan dengan tangan yang lain. Tujuannya adalah memberi tekanan pada diafragma dan dada agar timbul rasa mual.
"Atau cara kedua menekan punggung anak selagi ia duduk," lanjut dr Dita.
"Kalau kita yakin bisa menolong pasien choking lakukan dengan pasti dan gentle, apalagi pada anak-anak. Tapi jika kita tidak yakin jangan lakukan karena takut terjadinya fraktur pada tulang," imbuhnya. (vit/vit)











































