outheast Asian Nutrition Survey (SEANUTS) tahun 2011 mengungkap bahwa 90% lebih anak indonesia memiliki kualitas dan kuantitas sarapan yang buruk. Nah pada anak yang kuantitas sarapannya kurang, sekitar 75% di antaranya mengalami stunting atau tumbuh pendek karena terhambat.
Peneliti dari Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) Dr Ir Heryudarini Harahap, MKes, yang akrab disapa Rini mengatakan definisi sarapan yang kurang yaitu yang kalorinya di bawah 25% dari angka kecukupan gizi. Menurut Rini kekurangan tersebut terjadi karena variasi makanan tak memadai.
Baca juga: Jangan Abaikan Gizi Anak, Risikonya Stunting
Menurut Rini dari survei SEANUTS diketahui menu yang paling banyak dikonsumsi oleh anak ketika sarapan adalah nasi dan telur. Dua makanan tersebut adalah sumber karbohidrat dan protein yang baik tetapi minim vitamin, mineral, dan serat yang bisa ditemukan pada buah serta sayur.
Untuk mencegah stunting pada anak maka seluruh kebutuhan gizi harus terpenuhi. Selain karbohidrat dan protein, asupan serat dari buah dan sayuran tidak kalah pentingnya.
Baca juga: Banyak Serat dan Tinggi Protein, Begini Komposisi Sarapan yang Baik (fds/up)