Dilengkapi dengan kepintaran buatan yang telah dikembangkan dalam proyek global ALIZ-E, Robin dapat bergerak sendiri berinteraksi dengan lingkungan sekitar layaknya balita. Ia bisa minta ditemani bermain bila bosan, menari, dipeluk, dan makan kepada orang sekitarnya.
Canamero mengatakan yang spesial dari Robin adalah ia dilengkapi juga dengan kondisi 'diabetes'. Saat bermain ia akan sesekali menunjukkan gejala dan anak diharapkan dapat mengenali dan mengoreksinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Bisa 'Gagal' Sewaktu-waktu, Jantung Bocah Ini Dipasangi Alarm
"Kami meminta anak-anak agar bermain menjaga robin, dan saat mereka melakukan itu Robin akan menunjukkan gejala diabetes yang harus dipelajari dan dikenali oleh anak," kata Canamero seperti dikutip dari BBC pada Selasa (1/3/2016).
Saat ini interaksi dan perbendaharaan kata yang bisa dilakukan oleh Robin masih terbatas sehingga anak hanya bisa menghabiskan satu sesi berdurasi setengah jam bersamanya. Namun demikian peneliti mengatakan ke depannya Robin masih bisa dikembangkan lebih jauh.
Untuk menciptakan satu unit Robin, Canamero mengaku ia menghabiskan dana sampai sekitar Rp 108 juta.
Baca juga: Ilmuwan Kembangkan Alat dari Stent Jantung untuk Bantu Pasien Lumpuh
(fds/up)











































