4 Contoh Stimulasi untuk Anak dan Manfaatnya

4 Contoh Stimulasi untuk Anak dan Manfaatnya

Muhamad Reza Sulaiman - detikHealth
Minggu, 20 Mar 2016 12:02 WIB
4 Contoh Stimulasi untuk Anak dan Manfaatnya
Foto: thinkstock
Jakarta - Pakar mengatakan stimulasi pada anak bisa diberikan sejak masih berupa janin dalam kandungan. Semakin awal anak diberi stimulasi, semakin terasah pula kemampuan motorik dan kognitifnya.

Lalu, apa saja yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk memberikan stimulasi pada anak? Dirangkum dari perbincangan detikHealth dengan psikolog pakar stimulasi anak, Dra Mayke S. Tedjasaputra, M.Psi, berikut beberapa di antaranya.

1. Mengajak ngobrol

Foto: Thinkstock
Mengajak ngobrol anak merupakan stimulasi paling mudah dan sederhana. Namun manfaat yang diberikan sangat besar. Dengan mengajak ngobrol, anak mendapat stimulasi dalam bentuk suara sekaligus membangun kedekatan orang tua dan anak.

"Kalau diajak ngobrol akan membalas dengan celotehan atau ekspresi wajahnya berubah jadi tertawa, jadi anak juga merasa diberi kasih sayang dan diperhatikan," ungkap Mayke.

2. Bercerita

Foto: thinkstock
Sama dengan mengajak ngobrol, bercerita juga merupakan stimulasi untuk melatih anak bicara. Ketika anak sudah semakin besar, bercerita juga bisa bermanfaat bagi anak untuk mengenal kata dan benda.

"Kalau bercerita lihat buku jadi tahu benda, oh ini bola, warnanya merah. Nanti juga bisa melatih daya ingat anak, misalnya dengan meminta anak menceritakan kembali apa yang tadi sudah diceritakan," paparnya.

3. Mainan

Foto: thinkstock
Mainan juga merupakan salah satu contoh stimulasi untuk melatih kemampuan motorik dan kognitif anak. Mainan bisa berupa apa saja mulai dari kerincingan ketika anak masih bayi hingga mainan balok ketika agak besar.

"Dengan kerincingan dia bisa mengetahui suara kan. Atau mengajak anak bermain dengan bola, menyusun balok dan sebagainya untuk melatih motorik halus," tambahnya.

4. Musik klasik

Foto: Thinkstock
Musik klasik memiliki suara dengan nada tinggi. Suara dengan nada tinggi disebutkan dr Rini dapat lebih mudah diterima oleh pendengaran janin dan bayi. Itu pula alasan mengapa bayi merasa nyaman ketika ibunya menyanyikan lagu sebelum tidur, dibandingkan jika dinyanyikan oleh ayahnya.

"Selain musik klasik, mendengarkan musik-musik lain juga tidak apa-apa yang penting ibunya enjoy. Kalau mendengarkan musik klasik karena disuruh dokter dan ibunya tidak nyaman ya sama saja, tidak ada manfaatnya," tutur dr Rini.

Halaman 2 dari 5
Mengajak ngobrol anak merupakan stimulasi paling mudah dan sederhana. Namun manfaat yang diberikan sangat besar. Dengan mengajak ngobrol, anak mendapat stimulasi dalam bentuk suara sekaligus membangun kedekatan orang tua dan anak.

"Kalau diajak ngobrol akan membalas dengan celotehan atau ekspresi wajahnya berubah jadi tertawa, jadi anak juga merasa diberi kasih sayang dan diperhatikan," ungkap Mayke.

Sama dengan mengajak ngobrol, bercerita juga merupakan stimulasi untuk melatih anak bicara. Ketika anak sudah semakin besar, bercerita juga bisa bermanfaat bagi anak untuk mengenal kata dan benda.

"Kalau bercerita lihat buku jadi tahu benda, oh ini bola, warnanya merah. Nanti juga bisa melatih daya ingat anak, misalnya dengan meminta anak menceritakan kembali apa yang tadi sudah diceritakan," paparnya.

Mainan juga merupakan salah satu contoh stimulasi untuk melatih kemampuan motorik dan kognitif anak. Mainan bisa berupa apa saja mulai dari kerincingan ketika anak masih bayi hingga mainan balok ketika agak besar.

"Dengan kerincingan dia bisa mengetahui suara kan. Atau mengajak anak bermain dengan bola, menyusun balok dan sebagainya untuk melatih motorik halus," tambahnya.

Musik klasik memiliki suara dengan nada tinggi. Suara dengan nada tinggi disebutkan dr Rini dapat lebih mudah diterima oleh pendengaran janin dan bayi. Itu pula alasan mengapa bayi merasa nyaman ketika ibunya menyanyikan lagu sebelum tidur, dibandingkan jika dinyanyikan oleh ayahnya.

"Selain musik klasik, mendengarkan musik-musik lain juga tidak apa-apa yang penting ibunya enjoy. Kalau mendengarkan musik klasik karena disuruh dokter dan ibunya tidak nyaman ya sama saja, tidak ada manfaatnya," tutur dr Rini.

(mrs/up)

Berita Terkait