Jika pada penelitian-penelitian sebelumnya para ilmuwan hanya menanyakan pola tidur anak pada orang tua, kali ini mereka memasang akselerometer. Alat ini serupa seperti fitness tracker tapi bisa memonitor tidur selama 24 jam dalam sehari, dan 7 hari dalam seminggu.
Penelitian yang melibatkan 5.800 anak usia 9-11 tahun di 12 negara ini menunjukkan adanya hubungan antara bulan purnama dengan jumlah tidur yang lebih sedikit. Namun, perbedaannya sangat sedikit yakni sekitar 5 menit sehingga dinilai tidak terlalu berdampak pada kesehatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Tak Kunjung Bisa Tidur? Bisa Jadi 9 Hal Aneh Inilah Alasannya
Meski ada sedikit perbedaan pada durasi tidur, aktivitas anak pada berbagai fase bulan tidak ada perbedaan. Jumlah waktu yang dihabiskan untuk aktivitas dengan intensitas tinggi, rendah, maupun sedentary, dalam sehari teramati sama saja.
Soal durasi tidur, belum diketahui pasti apa yang membuatnya terpengaruh oleh fase bulan. Berbagai spekulasi berkembang, salah satunya efek grafitasi dan pantulan radiasi solar atau matahari, yang berpengaruh pada pelepasan hormon tertentu di sistem saraf pusat.
Baca juga: Sulit Tidur? Bisa Jadi karena Efek Bulan Purnama (up/vit)











































