"Pada intinya, anak atau remaja yang akan ujian harus menghadapi materi yang sangat banyak. Diibaratkan, materi adalah gajah sehingga tidak akan mungkin bisa sekaligus masuk ke dalam lemari kan," kata psikolog anak dan remaja, Anna Surti Ariani, MPsi saat berbincang dengan detikHealth.
Karena itu tidak seharusnya sistem kebut semalam diterapkan pada saat menghadapi ujian. Apalagi sistem kebut semalam juga membuat yang bersangkutan menjadi kurang tidur lantaran harus begadang untuk belajar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Menakut-nakuti Anak Agar Rajin Belajar, Itu Bukan Solusi
Selain itu, orang yang kurang tidur demi belajar juga bisa berisiko mengalami behaviorally induced insufficient sleep syndrome (BISS). Kondisi ini dapat menyebabkan rasa kantuk luar biasa dan lelah di siang hari.
"Tidur kan meningkatkan performance otak seperti konsentrasi, kreativitas, ide, fokus, dan lain-lain. Apabila memaksakan melek demi belajar atau kerja, kondisi tersebut sangat tidak efektif," ujar dr Andreas Prasadja, RPSGT dari RS Mitra Kemayoran, saat dihubungi terpisah.
BISS merupakan kondisi gangguan tidur yang disebabkan oleh pengurangan tidur hingga mengakibatkan kantuk berlebihan di siang hari. Biasanya BISS dialami akibat tuntutan prestasi.
Mereka yang mengalami BISS, secara sadar mengurangi waktu tidurnya untuk belajar atau bekerja. Pada awalnya, pengurangan tidur tidak akan memiliki efek yang nyata. Tetapi, jika dilakukan terus-menerus untuk waktu yang lama, kantuk jadi semakin sulit dikendalikan.
Baca juga: Ide Bermain Sambil Belajar Matematika untuk si Kecil, Mau Coba? (vit/vit)











































