Studi yang dilakukan oleh Nina Berentzen dari National Institute for Public Health and the Environment, Belanda, ini menemukan setidaknya 1 dari 3 anak dengan riwayat keluarga yang memiliki penyakit jantung atau diabetes tipe 2 memiliki kadar kolesterol yang lebih tinggi.
Temuan menunjukkan bahwa anak-anak tersebut memiliki rasio yang lebih tinggi dari kadar kolesterol total, yang berisiko menjadi penanda adanya kardiometabolik. Ini adalah kemungkinan seseorang untuk mengidap diabetes, penyakit jantung atau stroke.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sepertiga dari anak-anak dalam penelitian kami memiliki riwayat keluarga yang kuat dari penyakit jantung atau diabetes. Anak-anak ini memiliki kadar kolesterol total yang lebih tinggi daripada anak-anak yang tidak memiliki riwayat keluarga tersebut," ujar Berentzen, seperti dikutip dari Times of India, Kamis (2/6/2016).
Tak sampai di situ, anak-anak dengan peningkatan kadar ini juga berisiko memiliki indeks massa tubuh, gula darah, lingkar pinggang dan tekanan darah yang juga lebih tinggi. Lantas bagaimana jika anak-anak tersebut diusahakan tetap berbobot normal alias tidak obesitas, apakah risikonya menurun?
"Bahkan anak-anak dengan berat badan yang sehat pun tetap berisiko dari penanda kardiometabolik jika orang tua atau kakek-nenek mereka memiliki penyakit jantung atau diabetes," tulis Berentzen dalam jurnal Diabetologia. Dalam studi ini dilibatkan setidaknya 1.374 anak-anak, yakni 704 anak perempuan dan 670 anak laki-laki.
Baca juga: Anak Jadi Lebih Gemuk dan Tinggi Pasca Disunat, Adakah Hubungannya? (ajg/vit)











































