"Sebetulnya panggilan kakak atau adik itu penanaman mindset aja. Jadi diposisikan anak ini sebagai anak yang lebih tua atau lebih muda saja," tutur psikolog anak dan remaja dari RaQQi - Human Development & Learning Centre, Ratih Zulhaqqi.
Saat berbincang dengan detikHealth, Ratih menambahkan jika memang orang tua memanggil nama saja pada si anak ketika sedang berkomunikasi berdua dengan sang anak, itu tak masalah. Namun, ketika sedang berbicara dengan sang adik, boleh sekali jika orang tua membahasakan si sulung kepada adiknya dengan panggilan 'kakak'.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Lebih dari Saudara, Kakak Adik Ini Berbagi Sumsum Tulang
Berangkat dari pengalamannya, Ratih menyebut ada kliennya yang ketika punya adik dan dibahasakan kakak oleh orang tuanya, si anak justru malah lebih mandiri. Meskipun, menggunakan nama atau panggilan tertentu pada anak memang kembali lagi pada keputusan orang tua dan pastinya disesuaikan dengan situasi.
Bagi anak sulung, bukan berarti juga ia harus selalu mengalah dengan adiknya. Seperti penuturan psikolog anak dan keluarga Anna Surti Ariani, MPsi sebenarnya anak sulung tidak bisa juga terus-menerus diminta mengalah dengan adiknya. Sebab, nantinya si sulung justru sebal dengan adik-adiknya.
"Mengalah memang terkesan seperti berbagi, tapi berbagi dengan adanya paksaan. Padahal, berbagi semestinya tidak dipaksa dan timbul dari keinginan sendiri. Saat anak sulung dipaksa terus mengalah dengan adiknya, selain sebal dia juga justru tidak punya keterampilan berbagi," kata wanita yang akrab disapa Nina ini.
Baca juga: Rahasia si Kembar, Mana Kakak Mana Adik? (rdn/vit)











































