Menanggapi hal ini, psikolog pendidikan dari TigaGenerasi, Rafika Ariani, MPsi, Psikolog mengatakan ketertarikan lebih dini balita pada huruf pada prinsipnya bisa membuat orang tua lebih awal memberi stimulasi pada mereka. Sehingga, ketika anak diajari membaca pun tak masalah.
"Tapi pendekatannya itu bermain sambil belajar. Prinsipnya pada anak sampai usia 6 tahun, pendekatan itu yang diapaki. Bukan pelajaran formal seperti di sekolah, tapi dengan cara yang menyenangkan," kata wanita yang akrab disapa Fika ini saat berbincang dengan detikHealth.
Baca juga: 7 Cara Meningkatkan Kemampuan Baca Anak
Menurut Fika, saat mengajari anak membaca, jangan sampai membuat ia merasa terpaksa. Ketika anak tampak jenuh, maka biarkan dia main sejenak dan jangan diforsir. Jika diforsir, dikatakan Fika nantinya anak justru jadi tidak suka membaca. Pada saat duduk di Sekolah Dasar (SD) diibaratkan Fika anak nantinya sudah bosan karena sebelumnya sudah terlampau 'kenyang' diajari membaca.
Ia menambahkan, banyak pula play group yang mulai mengajari anak membaca dengan pendekatan bermain sambil belajar. Caranya, anak ditunjukkan berbagai jenis huruf. Sehingga, yang ditekankan adalah anak bisa mengetahui perbedaan bentuk huruf dan juga mana huruf kecil serta kapital.
"Kalau soal bunyi atau lafalnya memang nggak spesifik karena saat itu anak lebih dikenalkan saja ke huruf. Sehingga, boleh-boleh saja mengajari anak membaca jika memang anak sudah menunjukkan ketertarikan. Tapi ingat, dengan pendekatan bermain sambil belajar," kata Fika.
Baca juga: Menakut-nakuti Anak Agar Rajin Belajar, Itu Bukan Solusi (rdn/vit)