Anak Tumbuh Pintar Jika Dibiarkan Bergerak Bebas Saat Balita

Anak Tumbuh Pintar Jika Dibiarkan Bergerak Bebas Saat Balita

Nurvita Indarini - detikHealth
Senin, 05 Sep 2016 15:02 WIB
Anak Tumbuh Pintar Jika Dibiarkan Bergerak Bebas Saat Balita
Foto: Thinkstock
Leicestershire - Saking semangatnya mengeksplorasi lingkungannya, balita seolah tidak kehabisan energi untuk melompat, berlari ke sana ke mari, ataupun memegang aneka benda di sekelilingnya. Namun terkadang orang tua justru kesal saat anaknya 'tidak bisa diam'.

Jika Anda termasuk orang tua yang kerap kesal saat anak 'tidak bisa diam', mungkin hasil penelitian ini bisa menginspirasi Anda untuk mulai mengubah cara pandang. Sebab penelitian ini mengungkap manfaat yang bisa didapat dengan membiarkan anak bergerak bebas.

Adalah Loughborough University yang menggelar penelitian untuk melihat dampak balita yang bebas bergerak dengan perkembangan fisiknya. Dalam penelitian, digelar pilot project 'Bergerak untuk Belajar' yang mana didesain program untuk memfasilitasi anak-anak usia dini agar aktif bergerak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para balita yang terlibat dalam kegiatan ini diberi kesempatan untuk bergerak guna meningkatkan keterampilan motorik halus dan kasar. Kegiatan yang dilakukan meliputi melempar, menangkap, keseimbangan, mengartikulasikan suara dan melompat-lompat.


Baca juga: Balita Punya Ketertarikan pada Huruf, Tanda Sudah Siap Belajar Membaca?

Lalu apa hasilnya? Menurut Miss Garland, salah satu guru yang terlibat dalam proyek menuturkan anak-anak mendapatkan manfaat besar dari program harian tersebut. Setelah beberapa waktu, anak-anak bisa menangkap bola dengan baik dan berlari dengan lebih stabil. Tak cuma itu, anak juga jadi lebih mandiri, lebih baik dalam mengikuti suatu instruksi dan terlibat lebih baik dalam kerja tim.

"Juga lebih cepat saat melepas sepatu dan kaos kakinya. Anak-anak juga jauh lebih baik dalam memegang pensil, yang mana ini berdampak pada tulisan mereka," ujar Miss Garland, dikutip dari press release yang dikeluarkan Loughborough University.

Yang tak diduga juga oleh Miss Garland, kemampuan membaca anak-anak tersebut juga cenderung lebih baik.

Menanggapi hal tersebut, Professor Pat Preedy yang merupakan pemimpin program 'Bergerak untuk Belajar' mengatakan terbukti dari penelitian ada kaitan antara pergerakan anak di tahun-tahun awal hidupnya dengan perkembangan dan kemampuan belajarnya. Apalagi dengan aktif bergerak di tahun-tahun awal hidupnya, keseimbangan dan koordinasi anak akan terasah dengan baik.

Untuk itu menurutnya perlu dikembangkan kegiatan fisik yang memadai sehingga didapat perkembangan emosi dan intelektual yang baik.

Dr Rebecca Duncombe, ketua penelitian dari Loughborough University menambahkan perkembangan fisik anak-anak berdampak pada kemampuannya untuk menyelesaikan kegiatan sederhana seperti duduk diam, memegang pensil, memakai sepatu dan membaca. Ini semua merupakan keterampilan yang penting dimiliki anak pada saat bersekolah.

Jadi sebenarnya untuk 'mencetak' anak pintar bukan dengan buru-buru memasukkannya ke sekolah formal. Apalagi jika kegiatan di sekolah formal membuat anak jadi terbatas kegiatan fisiknya. Orang tua perlu jeli saat akan memasukkan anak ke tempat pendidikan anak. Perlu dipahami bahwa pendidikan untuk anak usia balita sebenarnya adalah dengan bermain, karena itu perlu diperhatikan kurikulum yang diberlakukan untuk anak.

Semula hanya dua sekolah di Inggris yang terlibat dalam pilot ini, namun kini peneliti memperluas proyeknya hingga ke 30 sekolah.

Baca juga: Anak Antusias pada Hal-hal 'Berbau' Sekolah, Tanda Sudah Siap Sekolah? (vit/up)

Berita Terkait