Menambahkan Hormon Pertumbuhan Efektif Atasi Anak yang Tumbuh Pendek?

Menambahkan Hormon Pertumbuhan Efektif Atasi Anak yang Tumbuh Pendek?

Puti Aini Yasmin - detikHealth
Kamis, 15 Sep 2016 19:03 WIB
Menambahkan Hormon Pertumbuhan Efektif Atasi Anak yang Tumbuh Pendek?
Foto ilustrasi: Thinkstock
Jakarta - Anak yang jauh lebih pendek dari anak-anak seusianya bisa terjadi karena berbagai faktor. Apakah menambah hormon pertumbuhan bisa jadi solusi?

Postur tubuh yang pendek bisa saja muncul karena kondisi medis tertentu yang dialami seseorang, misalnya dwarfisme, stunting, dan kurang hormon tiroid atau hypotiroid. Pada anak yang mengalami hypotiroid, hormon pertumbuhannya jadi tidak memadai, sehingga anak jadi lambat tumbuh.

Dari ciri fisiknya, anak yang kurang hormon tiroid pendek dan gemuk. Untuk mengetahui seorang anak kekurangan hormon tiroid atau tidak sebaiknya melakukan pemeriksaan dan konsul spesialis endokrin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Dr dr Aman Bhakti Pulungan, SpA (K) jika anak berperawakan pendek karena kekurangan hormon tiroid, maka bisa diatasi dengan memberikan hormon tambahan yang diperlukan.

Dwarfisme juga mengakibatkan terhambatnya perkembangan tinggi badan anak. Pada dwarfisme, pertumbuhan tulang jadi terhambat. Menurut dr Wismandari Wisnu, SpPD-KEMD, dari FKUI, umumnya kondisi ini terjadi karena gangguan hormon pertumbuhan atau kurangnya tiroid.

"Dwarfisme lain. Itu bisa disebabkan karena penyakit tulang, IGF-1 (insulin growth factor-1), dan hipotiroid. Jadi dwarfisme itu lebih karena penyakit," ucap dr Aman.

Baca juga: Kurang Gizi di 1.000 Hari Pertama Kehidupannya, Anak Bisa Tumbuh Pendek

Untuk diketahui, tumor hipofisis juga dapat menyebabkan hormon pertumbuhan terganggu. Jika tumor terjadi pada anak, tumbuh kembangnya bisa jadi tidak sempurna sehingga berdampak pada tinggi anak nantinya saat dewasa.

Jika tubuh pendek karena masalah hormon akibat hipofisis biasanya pertumbuhan akan terganggu namun tetap proporsional. Pada dwarfisme akibat kelainan gen, hanya beberapa anggota tubuh yang terpengaruh saja yang lambat tumbuhnya sehingga bentuk tubuh terlihat tidak seimbang.

Jika ingin melakukan suntik hormon pertumbuhan untuk menambah tinggi badan, juga tidak bisa sembarangan. Karena untuk suntik hormon ada prosedurnya. Ini karena jika suntik hormon diberikan pada orang dengan tulang epifisis di tengkorak sudah menutup, maka tidak akan ada pengaruhnya pada tinggi badan.

Karena itu, umumnya pemberian growth hormone untuk orang yang mengalami dwarfisme tidak berbahaya. Lain halnya jika diberikan pada anak-anak normal yang belum menutup tulang epifisisnya. "Memang bisa lebih tinggi tapi muncul gejala kelebihan hormon pertumbuhan," ucap dr Wismandari.

Terkait pertumbuhan tinggi dan berat badan anak, kata dr Aman, sangat penting sehingga harus diperhatikan dengan baik. Sebab pertumbuhan tinggi dan berat badan adalah salah satu indikator untuk menilai kesehatan anak. "Anak yang berperawakan pendek berisiko tumbuh dengan tubuh yang pendek ketika dewasa dan memiliki gangguan perkembangan otak, kemampuan kognitif dan metabolisme," tutur dr Aman. (vit/vit)

Berita Terkait