Hmm, terkait hal ini apakah memang lumrah jika anak mudah sekali bosan? "Semua anak memang gampang bosan, apalagi kalau kemampuan intelektualnya baik," kata psikolog anak dari Tiga Generasi, Anastasia Satriyo MPsi., Psikolog.
Dikatakan wanita yang akrab disapa Anas ini, pola anak-anak bisa terlihat ketika dia memainkan sesuatu beberapa kali, lalu bosan. Atau, saat dia sudah bereksplorasi, dia hendak mencari permainan baru. Tapi ingat, menurut Anas walau anak pembosan, dia bisa begitu kreatif menciptakan mainan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Begini Caranya Agar Anak Tak Kecanduan Gadget dan Mau Main di Luar Rumah
"Memang kita bisa budayakan bersosilisasi, tapi ingat bahwa anak kita belum dalam tahap itu. Harusnya anak yang kita tanya dia butuhnya apa supaya nggak bosan, kita yang akomodir. Sehingga, kita bisa ciptakan child friendly environment," tambah Anas saat berbincang dengan detikHealth.
Child friendly environtment dikatakan Anas tak hanya aman bagi anak dan banyak mainan, tapi juga mesti menimbulkan kenyamanan bagi anak. Untuk itu, penting bagi orang tua melakukan antisipasi. Caranya, infokan kepada anak akan berapa lama dia ikut dalam acara itu.
Lalu, bawakan anak mainan atau alat-alat yang memungkinkan untuk mengisi waktu sehingga anak bisa 'membunuh' kebosanannya. Jika ada pendamping, misalnya pengasuh, bisa juga dilakukan kegiatan untuk mengisi waktu anak.
"Nggak mesti pakai mainan. Misalnya kita ajak anak menghitung kursi yang berwarna hijau terus mencari huruf-huruf di sekitaran tempat itu. Balik lagi bahwa kita orang dewasa mesti kreatif. Jangan salah juga, dikasih gadget pun anak bisa bosan lho," tutur Anas yang juga praktik di Klinik Petak Pintar Mampang ini.
Baca juga: Mendongeng, Seni Kuno yang Mampu Tingkatkan Imajinasi Anak (rdn/vit)











































