Anak Hiperaktif Belum Tentu ADHD, Begini Cara Mendiagnosisnya

Anak Hiperaktif Belum Tentu ADHD, Begini Cara Mendiagnosisnya

Ajeng Anastasia Kinanti - detikHealth
Sabtu, 11 Feb 2017 19:04 WIB
Anak Hiperaktif Belum Tentu ADHD, Begini Cara Mendiagnosisnya
Foto: ilustrasi/thinkstock
Jakarta - Saat anak hiperaktif dan tidak bisa diam dibandingkan teman-teman sebayanya, orang tua sering menganggapnya sebagai tanda ADHD. Nyatanya, menegakkan diagnosis ADHD tidak semudah itu.

Demikian disampaikan oleh dr Dharmawan A. Purnama, SpKJ dalam seminar 'Deteksi Dini ADHD pada Anak' yang diselenggarakan di Ciputra Medical Center, Lotte Shopping Avenue, Jakarta Selatan, Sabtu (11/2/2017).

Menurut dr Dharmawan, ketika seorang anak tidak bisa diam, namun tidak memiliki tanda khas ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorders) lainnya, seperti kurang perhatian dan impulsif, maka ia belum tentu benar ADHD.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat menegakkan diagnosis ADHD, dokter akan memeriksa dan memastikan bahwa gejala tersebut muncul selama minimal enam bulan. Harus terdapat enam (atau lebih) juga gejala inatensi dan/atau hiperaktivitas dan impulsivitas lainnya.

Gejala-gejala tersebut di antaranya anak tidak rapi, sulit mempertahankan konsentrasi, mudah terdistraksi, gagal menyelesaikan tugas dan menghindari usaha yang berkepanjangan, karena mereka cenderung cepat bosan. Mereka juga mudah lupa dan sering kehilangan benda, tampak seperti tidak mendengarkan saat dijelaskan sesuatu, dan tidak teliti.

"Dipastikan juga gejala tersebut muncul sebelum anak berusia 7 tahun. Gangguan juga harus terlihat paling tidak pada dua lingkungan, misalnya lingkungan rumah dan sekolah," imbuh dr Dharmawan.

Baca juga: Membedakan Anak ADHD dengan Anak Aktif Pada Umumnya

Untuk mendiagnosis ADHD, dr Dharmawan juga menuturkan bahwa selain mengumpulkan data dan informasi mengenai kondisi anak pada orang tua, maka dokter seringkali juga melakukan pemeriksaan lain seperti dengan skala penilaian dan pemeriksaan fungsi kognitif.

Salah satu tes tersebut adalah CPT-TOVA (Continuous Performance Test- Test of Variable of Attention). Ini merupakan pengukuran yang objektif terhadap daya atensi seseorang, bukan hanya penilaian yang subjektif dari wawancara atau pengamatan perilaku. Alat ini masih lebih populer dipergunakan di Amerika Serikat, terutama untuk anak usia sekolah.

"Intinya banyak indikator dan pemeriksaan yang dilakukan dokter untuk mendiagnosis anak dengan ADHD. Jika ragu sebaiknya diperiksakan ke dokter ya," imbuh dr Dharmawan.

Baca juga: Sisi Lain Michael Phelps, Pengidap ADHD yang Jadi Bintang Olimpiade (ajg/up)

Berita Terkait