Pesan Psikolog Agar Anak Tetap Aman Saat Eksplorasi Lingkungannya

Pesan Psikolog Agar Anak Tetap Aman Saat Eksplorasi Lingkungannya

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Senin, 03 Apr 2017 15:37 WIB
Pesan Psikolog Agar Anak Tetap Aman Saat Eksplorasi Lingkungannya
Foto: Thinkstock
Surabaya - Ketika bereksplorasi, anak sebenarnya sedang melakukan proses belajar, utamanya belajar mengenali dunia atau lingkungan di sekelilingnya.

Nyatanya menurut pakar, anak yang baik juga bukanlah yang penurut atau cenderung pendiam. "Anak yang baik tidak harus diem, manut (patuh, red) tetapi ia bebas dan merasa nyaman," timpal Dr dr Roedi Irawan, MKes, SpA(K) dari RSUD Dr Soetomo Surabaya.

Sebaliknya, ketika tahu anaknya cenderung diam, dr Roedi meminta orang tua untuk tidak membiarkannya saja. Ajak anak aktif bergerak dan membaur dengan teman-temannya. "Dilepas saja, tapi kita juga tetap mengawasi," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengapa harus diawasi? Ini karena lingkungan memberikan andil besar dalam proses eksplorasi anak, bahkan saat merangsang daya pikir anak, lingkungan juga bisa berdampak.

"Anak yang berpikiran negatif itu biasanya pengaruh dari lingkungan. Kalau lingkungannya banyak yang pikirannya negatif, dia juga akan ikut mikir yang jelek-jelek," terangnya.

Tantangan ini juga dihadapi orang tua yang memiliki anak cerdas. "Kalau lingkungannya tidak baik, nanti kecerdasannya bisa dipakai untuk berbuat tidak baik, jadi orang tua harus tetap mengawasi," lanjutnya.

Baca juga: Bikin Jantungan Orang Tua Tapi Ini Pentingnya Stimulasi untuk Anak

Meski demikian, tak perlu pula terlalu parno pada lingkungan dan 'menyembunyikan' anak di rumah saja. "Ya nggak apa-apa, tapi ada konsekuensinya. Anaknya jadi cupu. Karena saat kita meletakkan anak di rumah saja, kita mensterilkan anak. Ruang eksplorasinya menjadi terbatas," timpal psikolog klinis, dra Ratih Ibrahim, MPsi.

Orang tua baiknya tetap mengajak anak bermain dan bertemu dengan anak-anak lain, terutama yang seumuran dengan anak supaya berinteraksi satu sama lain. "Tapi sekali lagi, jangan diculke dewe. Kancanono (Jangan dilepas sendiri. Temani, red). Supaya dia aman, terlindungi," pesannya.

Di saat inilah orang tua juga bisa memberikan interupsi secara langsung bilamana mendengar teman-teman anak berbicara dalam bahasa yang kurang pantas atau berperilaku tidak sopan di dekat anak.

"Kita bisa langsung negur, mas nggak boleh begini ya kalau bicara dengan orang tua, misalkan," urainya.

Ratih menekankan, eksplorasi dapat dilakukan di mana saja, tetapi idealnya adalah di ruang terbuka. Bagi keluarga yang tinggal di kota besar, misalkan di perumahan atau apartemen, pengembang biasanya juga akan menyediakan ruang terbuka untuk bermain.

"Yang penting anak bersinggungan betul-betul dengan binatang, tanaman asli, kena sinar matahari, kena udara. Kalau di Jakarta ada RPTRA. Di Surabaya misal ke taman kota, CFD, atau pelabuhan jadi nggak ke mal thok. Boleh saja ke mal tapi hanya menjadi pelengkap, bukan menggantikan," pungkasnya.

Baca juga: Kalau Nutrisinya Bagus, Anak Akan Lebih Leluasa Eksplorasi (lll/vit)

Berita Terkait