Menurut Gisella Tani Pratiwi MPsi, sikap keras kepala pada anak bisa memiliki arti positif. Artinya anak mulai belajar mandiri dan mengenal apa keinginannya.
"Anak juga otonom, mulai mengenal siapa dirinya kalau sikap keras kepala yang positif," ucap wanita yang akrab disapa Ella ini saat berbincang dengan detikHealth.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ella menjelaskan, sikap keras kepala pada anak biasanya muncul di bawah usia tiga tahun. Sebab pada saat itu anak sudah memiliki kemampuan eksplorasi yang sangat baik karena di saat itu motorik kasar anak mulai berkembang pesat, misalnya anak sudah bisa bergerak seperti berjalan dan berlari.
"Jadi dia sedang mengeksplorasi kemampuannya, menentukan keinginannya, dan mengenali batas kemampuan dirinya," sambung wanita berambut pendek ini.
Walaupun terkesan merepotkan, sikap keras kepala, jika dalam batas yang normal, bisa membantu anak membangun rasa percaya diri dan harga diri dengan baik. Namun, Ella mengingatkan, sikap ini tetap harus diarahkan oleh orang tua.
Pengarahan tersebut bisa dengan memberikan peraturan dan kewenangan untuk memastikan keamanan dan stimulasi perkembangan anak. Nah, dengan pengarahan tersebut, anak akan mudah diatur dan tetap dapat mengembangkan kewenangan dirinya.
Baca juga: Berbekal 'Keras Kepala', Ibu Ini Sukses Berikan ASI Eksklusif (rdn/vit)











































