Inisiasi Menyusui Dini Tak Harus Dilakukan Ibu, Ayah Bisa Menggantikan

Inisiasi Menyusui Dini Tak Harus Dilakukan Ibu, Ayah Bisa Menggantikan

Nurvita Indarini - detikHealth
Minggu, 16 Jun 2013 11:01 WIB
Ilustrasi (dok: Thinkstock)
Jakarta - Setelah bayi lahir, inisiasi menyusu dini (IMD) sangat dianjurkan. Namun jika usai melahirkan kondisi ibu tidak memungkinkan untuk dilakukannya IMD, maka ayah bisa menggantikan.

"IMD tujuannya bukan untuk membuat bayi menyusu, tapi kontak kulit ke kulit. Kalau siap, bayi akan langsung menyusu. Kalau ibu terlalu lemah untuk IMD, maka ayah bisa melakukannya," kata dr Jeanne-Roos Tikoalu, Sp.A, IBCLC, dalam talkshow bertema 'Breastfeeding while Working' di RS Pondok Indah Puri Indah, Jl Puri Indah Raya Blok 52, Kembangan Selatan, Jakarta Barat, dan ditulis pada Minggu (16/6/2013).

dr Jeanne menegaskan IMD hanya boleh dilakukan pada neonatus normal. Prioritasnya, ibulah yang melakukan IMD. Baru ketika kondisi ibu tidak memungkinkan, ayah bisa menggantikannya.

"Kalau ibu tidak pendarahan, tidak pusing, bugar maka ibu yang melakukan. Tapi ingat bayinya juga harus sehat, napasnya bagus," sambungnya.

dr Jeanne menjelaskan pada saat IMD ada bayi yang diam, dan ada bayi yang aktif menjilat-jilat. Saat bayi menjilat kulit ibu atau ayahnya, maka kuman normal di kulit orang tuanya akan masuk ke bayi.

"Saat terjadi kontak kulit ke kulit, ini menghangatkan bayi. Karena suhu ibu atau ayah dan bayi saling menyesuaikan.

Jika saat IMD dengan ibunya, bayi siap menyusu, maka bayi bisa mendapat kolostrum atau ASI pertama yang berfungsi seperti imunisasi. Tentu kolostrum ini tidak akan didapat jika IMD dilakukan bersama ayah. Nah, IMD ini harus dilakukan pada jam pertama saat bayi terjaga. Jika tidak segera dilakukan, bayi akan tertidur.

"Dengan IMD bayi akan belajar mengisap lebih efektif. Selain itu juga meningkatkan perkembangan bayi," tambah dr Jeanne.

(vit/up)

Rekomendasi untuk Anda
Selengkapnya