Bayi Tabung Berujung Hamil Kembar? Itu Sebenarnya Komplikasi

Bayi Tabung Berujung Hamil Kembar? Itu Sebenarnya Komplikasi

- detikHealth
Selasa, 29 Apr 2014 18:46 WIB
Bayi Tabung Berujung Hamil Kembar? Itu Sebenarnya Komplikasi
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta - Beberapa pasangan kerap kali mengharapkan mendapat anak kembar. Apalagi bagi mereka yang menunggu bertahun-tahun untuk mendapatkan momongan. Namun sebenarnya kehamilan ganda sebagai hasil dari bayi tabung merupakan komplikasi.

"Kembar dianggap komplikasi, namun disenangi pasien yang menjalani prosedur bayi tabung," ujar dr Indra NC Anwar, MC, SpOG, dari Klinik Fertilitas Teratai RS Gading Pluit, Jakarta, seperti ditulis pada Selasa (29/4/2014).

"Habisnya bayar satu bisa dapat dua, ha ha," sambungnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dituturkan dr Indra, ada beberapa hal yang dikhawatirkan dari kehamilan ganda. Misalnya saja risiko komplikasi medis yang berkaitan dengan fetal, maternal, dan perinatal. Dikhawatirkan pula ada kesulitan yang dialami bayi kembar di masa anak-anak. Belum lagi kekhawatiran masalah sosial dan finansial.

Dari data yang diperoleh dr Indra, kemungkinan kelahiran prematur pada bayi kembar adalah empat kali lipat, sedangkan pada bayi kembar tiga adalah delapan kali lipat. Kemungkinan terkena cerebral palsy pada bayi kembar adalah empat kali lipat, sedangkan pada bayi kembar tiga 16 kali lipat. Sedangkan kematian bayi kembar adalah enam kali lipat, dan pada kembar tiga adalah 16 kali lipat.

Kehamilan ganda pada orang yang menjalani bayi tabung memang ada lantaran jumlah embrio yang ditransfer ke rahim ibu jumlahnya 2 hingga 3. "Kelak cukup 1 saja, namun peluang terjadinya kehamilan dan kelahiran setinggi pentransferan 3 embrio," sambung dr Indra.

Secara umum, embrio ditanam pada hari kedua hingga hari kelima. Jumlah embrio yang ditanam ke rahim perempuan berusia kurang dari 35 tahun adalah 2 embrio. Sedangkan yang berusia di atas 35 tahun akan ditanam 3 embrio.

"Usai ditanam embrio, tidak perlu dirawat di RS. Istrirahat saja 30 menit, setelah itu bisa beraktivitas biasa. Jangan khawatir embrionya akan jatuh," tutur dr Indra.

Dia lantas menuturkan tingkah lucu orang-orang yang menjalani prosedur bayi tabung. Ada yang meminta dirawat inap, ada yang takut berjalan sehingga melangkah dengan hati-hati. Padahal menurut dr Indra, setelah embrio ditanam, meskipun yang bersangkutan berjalan dengan cepat atau melompat tidak akan mengakibatkan embrio jatuh.

(vta/up)

Berita Terkait