Berikut ini beberapa mitos dan fakta kejang demam pada anak beserta pemaparannya seperti dirangkum detikHealth dari berbagai sumber, Jumat (3/10/2014):
1. <i>Ngopi</i> untuk Hindari Kejang Demam
|
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
|
"Pemberian kopi tidak ada gunanya, mitos saja ya itu," kata dr Meta Hanindita yang kini tengah mengambil pendidikan dokter anak di FK Unair/Dr Soetomo Surabaya, dalam perbincangan dengan detikHealth beberapa waktu lalu.
Selain itu, dr Meta juga mengatakan bahwa jika kejang sudah terjadi pastikan tidak ada makanan atau mainan di dalam mulut. Selain itu, miringkan kepala anak dan kendorkan pakaiannya agar anak mudah bernapas.
2. Gigit Sendok Agar Lidah Tak Tergigit
|
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
|
"Untuk sekarang, sudah tidak direkomendasikan lagi untuk mengganjal atau membuka mulut anak dengan sendok. hal tersebut akan berdampak pada kerusakan gigi dan kerusakan rongga mulut anak," papar dokter spesialis anak, dr Melisa Anggraeni, Mbiomed, SPA, dalam perbincangan dengan detikHealth.
3. Menyebabkan Kerusakan Sel Otak
|
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
|
"Jika kejang terjadi lebih dari 5 menit maka akan mematikan sel-sel otak. Akibatnya, dewasa nanti anak akan susah tanggap, sulit fokus atau menerima, dan perkembangan mentalnya akan terganggu. Oleh karena itu, orang tua harus waspada khususnya pada golden period anak agar kejang jangan sampai terulang," jelas dr Melisa.
4. Kejang Demam Bisa Berulang
|
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
|
5. Kejang Demam Bisa Menyebabkan Kematian
|
Foto: Ilustrasi/Getty
|
"Jika kejang terjadi karena adanya infeksi organ dalam maka akan menyebabkan komplikasi dan besar kemungkinan terjadi kematian. Sebagai saran, sebaiknya saat anak panas kejang, dibawa ke rumah sakit atau ke klinik dan cari tahu penyebabnya apakah termasuk panas kejang sederhana atau karena infeksi," jelas dr Melisa.
Halaman 2 dari 6











































