Ini Dia Mitos dan Fakta Seputar Kejang Demam pada Anak

Kejang Demam pada Anak

Ini Dia Mitos dan Fakta Seputar Kejang Demam pada Anak

- detikHealth
Jumat, 03 Okt 2014 12:06 WIB
Ini Dia Mitos dan Fakta Seputar Kejang Demam pada Anak
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Jakarta - Kejang demam sudah cukup dikenal sebagai penyakit yang rentan terjadi pada anak-anak. Berbagai macam mitos pun beredar luas mengenai kejang demam ini.

Berikut ini beberapa mitos dan fakta kejang demam pada anak beserta pemaparannya seperti dirangkum detikHealth dari berbagai sumber, Jumat (3/10/2014):

1. <i>Ngopi</i> untuk Hindari Kejang Demam

Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Mitos. Meminumkan kopi pada anak untuk menghindarkan kejang demam sangat tidak disarankan. Apalagi jika kopi diminumkan saat anak mengalami kejang demam, karena hal itu justru akan membuat anak tersedak dan menyumbat saluran pernapasannya.

"Pemberian kopi tidak ada gunanya, mitos saja ya itu," kata dr Meta Hanindita yang kini tengah mengambil pendidikan dokter anak di FK Unair/Dr Soetomo Surabaya, dalam perbincangan dengan detikHealth beberapa waktu lalu.

Selain itu, dr Meta juga mengatakan bahwa jika kejang sudah terjadi pastikan tidak ada makanan atau mainan di dalam mulut. Selain itu, miringkan kepala anak dan kendorkan pakaiannya agar anak mudah bernapas.

2. Gigit Sendok Agar Lidah Tak Tergigit

Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Mitos. Mengganjal mulut anak yang terkena kejang demam dengan sendok juga tidak disarankan. Mulut anak harus bebas dari makanan atau benda apapun agar memperlancar pernapasan.

"Untuk sekarang, sudah tidak direkomendasikan lagi untuk mengganjal atau membuka mulut anak dengan sendok. hal tersebut akan berdampak pada kerusakan gigi dan kerusakan rongga mulut anak," papar dokter spesialis anak, dr Melisa Anggraeni, Mbiomed, SPA, dalam perbincangan dengan detikHealth.

3. Menyebabkan Kerusakan Sel Otak

Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Fakta. Ketika terjadi kejang pada anak, otot di tubuh berkontraksi dengan berlebihan sehingga akan banyak sel-sel yang rusak. Kerusakan sel atau otot ini berpengaruh pada tumbuh kembang anak di masa depan.

"Jika kejang terjadi lebih dari 5 menit maka akan mematikan sel-sel otak. Akibatnya, dewasa nanti anak akan susah tanggap, sulit fokus atau menerima, dan perkembangan mentalnya akan terganggu. Oleh karena itu, orang tua harus waspada khususnya pada golden period anak agar kejang jangan sampai terulang," jelas dr Melisa.

4. Kejang Demam Bisa Berulang

Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Fakta. Kejang demam pada anak tidak hanya terjadi sekali saja. Di bawah usia 6 tahun, anak masih rentan mengalami kejang demam. Sedangkan, di atas umur 6 tahun anak sudah aman dari kejang demam. Kecuali, jika anak memiliki riwayat penyakit tertentu seperti epilepsi.

5. Kejang Demam Bisa Menyebabkan Kematian

Foto: Ilustrasi/Getty
Fakta. Kejang demam ada yang tergolong sederhana dan ada yang tergolong serius. Kejang demam sederhana biasanya terjadi karena adanya faktor keturunan dari orang tua atau saudara kandung si anak. Sedangkan, kejang demam serius terjadi karena adanya penyakit lain di dalam tubuh seperti infeksi otak, epilepsi, dan infeksi organ dalam lainnya.

"Jika kejang terjadi karena adanya infeksi organ dalam maka akan menyebabkan komplikasi dan besar kemungkinan terjadi kematian. Sebagai saran, sebaiknya saat anak panas kejang, dibawa ke rumah sakit atau ke klinik dan cari tahu penyebabnya apakah termasuk panas kejang sederhana atau karena infeksi," jelas dr Melisa.
Halaman 2 dari 6
Mitos. Meminumkan kopi pada anak untuk menghindarkan kejang demam sangat tidak disarankan. Apalagi jika kopi diminumkan saat anak mengalami kejang demam, karena hal itu justru akan membuat anak tersedak dan menyumbat saluran pernapasannya.

"Pemberian kopi tidak ada gunanya, mitos saja ya itu," kata dr Meta Hanindita yang kini tengah mengambil pendidikan dokter anak di FK Unair/Dr Soetomo Surabaya, dalam perbincangan dengan detikHealth beberapa waktu lalu.

Selain itu, dr Meta juga mengatakan bahwa jika kejang sudah terjadi pastikan tidak ada makanan atau mainan di dalam mulut. Selain itu, miringkan kepala anak dan kendorkan pakaiannya agar anak mudah bernapas.

Mitos. Mengganjal mulut anak yang terkena kejang demam dengan sendok juga tidak disarankan. Mulut anak harus bebas dari makanan atau benda apapun agar memperlancar pernapasan.

"Untuk sekarang, sudah tidak direkomendasikan lagi untuk mengganjal atau membuka mulut anak dengan sendok. hal tersebut akan berdampak pada kerusakan gigi dan kerusakan rongga mulut anak," papar dokter spesialis anak, dr Melisa Anggraeni, Mbiomed, SPA, dalam perbincangan dengan detikHealth.

Fakta. Ketika terjadi kejang pada anak, otot di tubuh berkontraksi dengan berlebihan sehingga akan banyak sel-sel yang rusak. Kerusakan sel atau otot ini berpengaruh pada tumbuh kembang anak di masa depan.

"Jika kejang terjadi lebih dari 5 menit maka akan mematikan sel-sel otak. Akibatnya, dewasa nanti anak akan susah tanggap, sulit fokus atau menerima, dan perkembangan mentalnya akan terganggu. Oleh karena itu, orang tua harus waspada khususnya pada golden period anak agar kejang jangan sampai terulang," jelas dr Melisa.

Fakta. Kejang demam pada anak tidak hanya terjadi sekali saja. Di bawah usia 6 tahun, anak masih rentan mengalami kejang demam. Sedangkan, di atas umur 6 tahun anak sudah aman dari kejang demam. Kecuali, jika anak memiliki riwayat penyakit tertentu seperti epilepsi.

Fakta. Kejang demam ada yang tergolong sederhana dan ada yang tergolong serius. Kejang demam sederhana biasanya terjadi karena adanya faktor keturunan dari orang tua atau saudara kandung si anak. Sedangkan, kejang demam serius terjadi karena adanya penyakit lain di dalam tubuh seperti infeksi otak, epilepsi, dan infeksi organ dalam lainnya.

"Jika kejang terjadi karena adanya infeksi organ dalam maka akan menyebabkan komplikasi dan besar kemungkinan terjadi kematian. Sebagai saran, sebaiknya saat anak panas kejang, dibawa ke rumah sakit atau ke klinik dan cari tahu penyebabnya apakah termasuk panas kejang sederhana atau karena infeksi," jelas dr Melisa.

(vit/vit)

Berita Terkait