Terbuat dari Kotak Makan, Ini Dia Inkubator Buatan Sendiri

Bayi dalam Inkubator

Terbuat dari Kotak Makan, Ini Dia Inkubator Buatan Sendiri

- detikHealth
Kamis, 30 Okt 2014 20:08 WIB
Terbuat dari Kotak Makan, Ini Dia Inkubator Buatan Sendiri
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta - Tidak semua orang bisa mengoperasikan inkubator yang selama ini menjadi alat medis di rumah sakit. Namun untuk menciptakan sebuah inkubator, justru tidak terlalu rumit. Bahan sehari-hari seperti kotak makan bisa digunakan.

Inkubator dengan modal Rp 250 ribu ini dibuat oleh Tim NICU Universitas Indonesia. Inkubator super ekonomis itu diberi nama Cute Box. Cara membuatnya dengan menggunakan kotak penyimpan makanan atau biasa disebut kontainer yang memiliki kapasitas 100 liter. Kemudian kotak tersebut diberi bantalan di bawahnya sebagai alas, lampu untuk menghangatkan, dan pengatur suhu untuk memantau temperatur inkubator tersebut.

"Sekarang kita akan gunakan cube inkubator bila stok inkubator di sini habis. Nah, kalau ini menggunakan pemanasnya dari lampu. Cukup dengan boks kontainer makanan yang bisa dibeli di supermarket ditambah dengan bohlam lampu 40 watt, bantalan busa untuk alas bayi dan pengatur temperatur di atasnya," ujar Ibnu Roihan, ST, Asisten Laboratorium NICU, Universitas Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ide pembuatan Cute Box ini dikarenakan melonjaknya permintaan penyewaan inkubator portabel untuk digunakan bagi bayi prematur. Biasanya jika inkubator portabel yang diberi nama Grashof yang juga dibuat oleh Tim NICU Universitas Indonesia sedang dipinjam semua, maka tim akan merekomendasikan Cute Box ini sampai inkubator Grashof kembali tersedia.

"Di sini kalau inkubator sudah habis kita pakai ini sebagai gantinya, fungsinya sama bisa membuat hangat bayi. Nanti orang tua bisa report terus lewat SMS dengan melihat indikator ini," ucap Ibnu saat berbincang dengan detikHealth dan ditulis pada Kamis (30/10/2014).

Dari hasil yang telah dilaporkan oleh penyewa Cute Box tersebut, rata-rata dalam sebulan para bayi tersebut sudah berangsur sehat, di mana suhu tubuhnya mulai normal dan berat badannya bertambah. Nah, jika ada bayi prematur yang menggunakan Cute Box tersebut, Ibnu berpesan agar bayi harus selalu dipantau dan diberi ASI esklusif.

"Jika ini (Cute Box) digunakan harus ditambah konsumsi ASI ibunya yang teratur. Nanti setelah satu bulan rata-rata sudah sehat kembali bayinya. Selain itu karena ini darurat maka bayi harus sering dipantau terus agar nanti tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," imbuh Ibnu.

Ia juga menambahkan bila suasana kamar sudah panas, baik siang atau malam, sebaiknya bayi dikeluarkan dari kotak untuk mengukur seberapa panas suhu kamar tersebut. Kemudian termometer yang berada di dalam boks bisa dikeluarkan dan diletakkan di atas meja untuk mengetahui suhu kamar. Sementara saat bayi berada di luar kotak, bayi dapat dihangatkan dengan metode penghangat kanguru atau dengan diletakkan di dada ibunya.


(vit/up)

Berita Terkait