Nah, jika hal ini terjadi, dr Wiyarni Pambudi SpA, IBCLC mengungkapkan hal pertama yang harus dilakukan oleh ibu adalah mengusahakan agar ASI perah tetap dingin karena biasanya, ASI perah disimpan dalam bentuk beku (di freezer) dan cair (di kulkas bagian bawah).
"Untuk yang cair, saat terjadi pemadaman masukkan ke cool box, taruh ice gel atau es batu. Setelah itu, ASI bisa tahan selama 24 jam," kata dr Wi ketika ditemui detikHealth di Hotel Cipta 2, Mampang, Jakarta Selatan, Rabu (10/12/2014).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada dasarnya, dikatakan dr Wi, meski ASI perah mencair, jika masih ada bekuan maka ASI masih bisa dibekukan. Tetapi, ketika ASI perah yang dibekukan sudah mencair 100 persen, ASI masih bisa dikonsumsi dalam waktu 4 jam.
Kondisi listrik mati pun kerap dialami ketika terjadi bencana, seperti banjir. Nah apa yang sebaiknya dilakukan ibu untuk menyelamatkan ASI perah-nya saat berada dalam kondisi darurat seperti ini?
"Saya rasa lebih manfaatkan komunitas ya. Di sosial media kan ada hashtag #titipASI, manfaatkan itu. Saya rasa ibu di perkotaan sudah akrab dengan media sosial kan. Atau kalau lebih simpel bisa dititipkan ke saudara. Ada juga kurir ASI yang bisa dimanfaatkan untuk mengatur ASI-nya ke tempat yang lebih aman kan," terang dr Wi.
(rdn/up)











































