Pusar Bayi yang Baru Puput Berair? Bisa Jadi Ini Penyebabnya

Pusar Bayi yang Baru Puput Berair? Bisa Jadi Ini Penyebabnya

- detikHealth
Selasa, 07 Apr 2015 07:31 WIB
Pusar Bayi yang Baru Puput Berair? Bisa Jadi Ini Penyebabnya
Jakarta -

Selama tiga hari sampai dua minggu setelah lahir, biasanya bayi akan mengalami puput pusar. Lantas, ketika anak sudah puput pusar tetapi pusarnya terus berair, apa sebabnya?

"Setelah tali pusar lepas, bisa terjadi pertumbuhan jaringan granulasi pada pangkal yang terlihat seperti benjolan kemerahan dan berair terus. Kelainan tersebut disebut disebut granuloma umbilikalis," kata dr Meta Hanindita SpA dari RSUD Dr Soetomo Surabaya.

Granuloma umbikalis ditandai dengan adanya benjolan lembut di tengah pusar setelah tali pusar puput. Granuloma umbikalis umumnya terjadi pada satu dari 500 bayi yang baru lahir. Jika tidak segera diatasi, maka jaringan yang tumbuh akan membesar dan dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Ini Sebabnya Pusar Bayi Ada yang Bodong dan Tidak Bodong

"Selain itu, pusar yang terus berair dan berbau juga bisa disebabkan karena infeksi. Sebaiknya segera konsultasikan ke dokter ya jika memang berairnya terus-terusan," imbuh dr Meta dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Selasa (7/4/2015).

Dikutip dari fairview.org infeksi tali pusat menyebabkan bagian bawah pusar meradang, berwarna kemerahan, dan lebih lembut. Kadang, cairan yang keluar berwarna bahkan berdarah. Jika infeksi semakin buruk, terdapat garis merah, lecet, serta ada bintil seperti jerawat di sekitar pusar.

Tanda infeksi lainnya yaitu anak tidak mau makan dan terlihat sakit. Jika kondisi si kecil seperti itu, segera konsultasikan ke dokter. Nah, untuk merawat puput pusar yang baik, bagaimana caranya?

"Yang terpenting adalah menjaga pusar tetap bersih dan kering. Jika sedikit lengket, bisa dibersihkan dengan kasa steril yang sudah dibasahi air matang. Perhatikan juga jangan sampai terkena gesekan popok. Turunkan sedikit popok sehingga tidak terkena tali pusar," tutur dr Meta.

Baca juga: Menjemur Bayi Kuning untuk Turunkan Kadar Bilirubin, Efektifkah?



(rdn/up)

Berita Terkait