Fakta tentang Kulit Bayi Baru Lahir yang Tampak Kotor dan Tidak Mulus

Fakta tentang Kulit Bayi Baru Lahir yang Tampak Kotor dan Tidak Mulus

Nurvita Indarini - detikHealth
Jumat, 10 Jun 2016 20:04 WIB
Foto: Thinkstock
Jakarta - "Ih kenapa itu bayinya ada putih-putihnya?", "Kok bayinya beruntusan?". Komentar-komentar seperti itu bisa jadi bikin sedih ibu yang baru saja melahirkan anaknya. Komentar itu membuat para ibu bertanya-tanya apakah kondisi bayinya normal.

dr Ridwan, SpOG dari Kemang Medical Care, dalam artikelnya di detikHealth menjelaskan putih-putih di kulit yang membuat bayi terlihat kotor adalah vernix casseosa. Secara alamiah vernix casseosa melapisi kulit janin selama trimester akhir kehamilan.

"Zat ini berasal dari kelenjar minyak bayi dan terdiri dari sel minyak serta sel kulit yang telah mengelupas. Kandungan yang terdapat dalam zat tersebut terdiri dari air (80,5 persen), protein (10,3 persen) dan lipid (9,1 persen)," terang dr Ridwan.

Meski tidak sedap dipandang mata, namun dalam vernix casseosa terdapat kandungan polipeptida antimikroba. Diterangkan dr Ridwan, kandungan ini selain melindungi bayi dari mikroba juga mengandung protein yang sifatnya seperti antibiotik. Selain itu juga berfungsi membantu kulit bayi beradaptasi, termasuk membantu menjaga kulit bayi baru lahir agar tidak mudah kehilangan panas tubuh.

Baca juga: Mitos Air Kelapa dan Kehamilan

Sementara terkait bayi baru lahir yang beruntusan dan jerawatan, penyebabnya adalah hormon dalam tubuh bayi yang baru lahir masih tidak seimbang. Ini karena bayi masih membawa hormon dari ibu.

"Bisa dikatakan hal tersebut adalah pengaruh hormon ibu. Nanti bisa hilang sendiri kok," ujar dr Meta Hanindita, SpA, dari RSUD Dr Soetomo Surabaya, beberapa waktu lalu.

Karena merupakan pengaruh hormon dan bukan penyakit, maka tidak diperlukan pengobatan apapun. Setelah dua bulan biasanya jerawat itu hilang sendiri seiring berkurangnya hormon dari ibu yang ada di tubuh bayi.

Selain itu yang cukup mengganggu pandangan adalah jika ditemukan tanda seperti memar di kulit bayi baru lahir. dr Rini Sekartini, SpA(K), konsultan tumbuh kembang dari RS Cipto Mangunkusumo, pernah menjelaskan bercak kebiruan yang ada pada bayi baru lahir merupakan hasil hiperpigmentasi.

Baca juga: Bayi dan Anak-anak Lebih Rentan Terkena Biang Keringat, Ini Penjelasannya

Meski tidak berbahaya, namun bercak ini memang sulit hilang. Akan tetapi bercak akan semakin menipis seiring dengan bertambah besarnya bayi tersebut.

Bercak yang normal adalah yang berwarna kemerahan atau kebiruan. Tapi jika bercak pada tubuh bayi berwarna kecokelatan, menonjol dan ada di beberapa tempat, patut dicurigai bahwa bayi sedang mengalami gangguan saraf, sehingga perlu segera dibawa ke dokter. (vit/rdn)